menjawab tantangan Duladi bag 6

Sdr Romadi :: tanggal 20 Mei 2007 02:24:44

1. duladi membuka tanggapannya dengan menulis

Saya perlu meluruskan komentar-komentar Romadi yang rupanya SANGAT MURKA sehingga jawaban-jawabannya kacau dan tidak nyambung dengan maksud saya.

****

romadi menjawab

he...he...he...ungkapan saya dianggap murka????
siapa yang pertama menggunakan kata tersebut???!

2. duladi menulis:

Hanya orang tak waras saja yang bilang kalau dalam Kitab Musa tak ada catatan sejarah, hanya berisi perintah-perintah belaka, dan ucapan-ucapan Tuhan belaka untuk diamalkan di kehidupan ini sepanjang zaman.

Dan Romadi, tampaknya berusaha memaksakan pendapatnya bahwa APA YANG TERCATAT SEBAGAI SEJARAH MASA LALU dianggap sebagai KEHARUSAN UNTUK DITIRU DI MASA KINI.
***==**

romadi menjawab

rasanya hanya orang yang nggak waras saja yang bersikukuh bahwa apa yang tertulis al-kitab hanya sejarah masa lalu = tidak ada pelajaran didalamnya kenapa ia dimasukan didalam alkitab!

Dan sama sekali ia tidak punya argumentasi yang berdasar sama sekali…semua hanya asumsi dan khayalan belaka…..
Karena sangat jelas sekali peperangan tersebut bukan atas kemauan mereka sendiri tetapi atas perintah Tuhan= berdasarkan firman Tuhan!

Yang menjadi persoalan sebenarnya adalah apa yang tercatat tersebut tidak sesuai dengan apa yang terpikir di benak Duladi yang awalnya sesumbar tidak ada ajaran berperang didalam alkitab karena seperti yang sudah-sudah ia hanya berfantasi dan berkhayal bahwa apa saja harus menyesuaikan pikirannya yang he…he…he…
*****

kemudian Duladi menanggapi jawaban saya yang dianggap murka???

apakah ada orang murka dengan tulisan penutup adalah tertawa terkekeh-kekeh????

dalam hal ini jelas yang menggunakan istilah "TIDAK WARAS" adalah Duladi tetapi ketika diberi tanggapan balik/ kata-katanya dibalikan ke dia sendiri ia menuduh romadi murka ...

Duladi...duladi...anda kok semakin mempermalukan diri sendiri saja......

dan dalam menanggapi jawaban saya tersebut ia menanggapi sepotong-sepotong!!

dengan menulis:

Romadi menulis:
"rasanya hanya orang yang nggak waras saja yang bersikukuh bahwa apa yang tertulis al-kitab hanya sejarah masa lalu = tidak ada pelajaran di dalamnya kenapa ia dimasukan di dalam alkitab!"

Saya meluruskan:

Saya tidak bilang SELURUH ISI ALKITAB HANYA SEJARAH MASA LALU. Tidak Romadi, saya tidak bilang begitu. Mohon dibaca pelan-pelan kalimat saya ini:

1) SELURUH ISI ALKITAB ADALAH PELAJARAN BUAT KITA.
2) ALKITAB tidak semuanya berisi perkataan Tuhan, ada catatan sejarah, ada kata-kata pengajaran hikmat, ada syair dan nyanyian, dan ada catatan nabi hasil penglihatan.

Jadi, komentar Anda yang ini:

"tidak ada pelajaran di dalamnya kenapa ia dimasukan di dalam alkitab!"

sama sekali tidak ada hubungannya dengan penjelasan saya. Justru karena beberapa kisah-kisah sejarah itu baik untuk dijadikan PELAJARAN, sehingga ia dimasukkan ke dalam Alkitab. Bagaimana Romadi, apakah Anda sudah bisa mengerti sekarang?
*****

romadi menjawab

sebelum anda menyarankan saya untuk membaca perlahan-lahan penjelasan anda maka sebaiknya anda memperhatikan tulisan anda yang saya tanggapi apakah sama dengan yang anda sampaikan sekarang???

ingat!! tanggapan saya adalah tuduhan orang yang tidak waras!!

siapa yang dalam hal ini Congornya diajak ngomong B tetapi menjawab C,diajak ngomong C menjawad D??? = bercerminlah he.....he....he...

apakah anda akan menganggap saya murka lagi karena menggunakan kata congor??? = siapa yang mengawali menggunakan kata tersebut??? = inikah ajaran kasih??

saya menggunakan kata congor hanya menyadarkan anda bahwa anda telah jauh......menyimpang dari ajaran Yesus!!

3.
Romadi menulis:

"Dan sama sekali ia tidak punya argumentasi yang berdasar sama sekali…semua hanya asumsi dan khayalan belaka…..
Karena sangat jelas sekali peperangan tersebut bukan atas kemauan mereka sendiri tetapi atas perintah Tuhan= berdasarkan firman Tuhan!"

Saya membenarkan penjelasan Anda yang ini, yaitu umat Israel berperang atas perintah Tuhan. Ini benar, saya setuju.

Romadi menulis:

"Yang menjadi persoalan sebenarnya adalah apa yang tercatat tersebut tidak sesuai dengan apa yang terpikir di benak Duladi yang awalnya sesumbar tidak ada ajaran berperang di dalam alkitab karena seperti yang sudah-sudah ia hanya berfantasi dan berkhayal bahwa apa saja harus menyesuaikan pikirannya."

Saya meluruskan:

Di dalam Alkitab ADA AJARAN BERPERANG. Bagaimana, Romadi puas sekarang?
*****====******

romadi menjawab

ingat konteks tulisan saya adalah soal anda "bersikukuh bahwa memerangi orang Midian hanya soal sejarah" dan anda sampai saat ini tidak punya bukti sandaran kuat yang berdasarkan alkitab yang mendukung keyakinan anda!

dengan pengakuan anda tersebut apakah anda akhirnya mengaku bersalah,bahwa sebelumnya membuat pernyataan yang salah???

tidak ada kitab suci termasuk kitab Yudaisme yang didalamnya memerintahkan berperang??

4. duladi menulis

1) Ditujukan kepada siapa perintah berperang itu? Kepada umat Israel di masa sekarang, ataukah kepada umat Israel di masa Musa ketika mereka belum menempati Negeri Perjanjian?
2) Tuhan memerintahkan umat Israel untuk memerangi siapa? Apakah ditujukan kepada segala umat di masa sekarang yang tidak mau menganut agama Yahudi, ataukah hanya dikhususkan untuk suatu kaum saja di masa Musa?
3) Apakah peperangan yang diperintahkan Tuhan itu sudah terjadi atau belum terjadi? Kalau sudah terjadi, berarti perintah itu sudah selesai. Kalau belum terjadi, berarti perintah Tuhan itu masih berupa rencana suci yang perlu digenapi sampai hari ini.

romadi menjawab

he....he...he....lagi-lagi karena nggak mampu memberi bukti bahwa soal peristiwa tersebut hanya sejarah maka menggunakan jurus "kuisoner" kalau sebelumnya pertanyaannya soal setuju dan tidak setuju tetapi sekarang diganti dengan untuk siapa dan kapan terjadinya???

sebenarnya pertanyaan tersebut sudah saya jawab sebelumnya...tetapi anda tidak memperhatikan atau nggak nyampek mikirnya ya???

dan harus saya copy lagi nich.......

Bilangan 31 : 21:

“ lalu berkatalah imam Eleazar kepada prajurit,yang telah pergi bertempur itu : “INILAH KETETAPAN HUKUM YANG DIPERINTAHKAN TUHAN KEPADA MUSA”

3. bagaimana pesan Yesus tentang HUKUM MUSA :
matius 5:17-

17. "Jangan menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat, yaitu hukum yang terdapat dalam Kitab Suci Taurat, atau Firman yang telah disampaikan Allah melalui para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."

18. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sebelum langit dan bumi lenyap, satu titik atau satu huruf terkecil pun dari Kitab Suci Taurat tidak akan ditiadakan sampai semuanya digenapi.

19. Sebab itu barangsiapa meniadakan salah satu perintah yang terkecil sekalipun dari hukum Taurat lalu mengajarkannya kepada orang lain, maka ia akan memperoleh kedudukan yang paling rendah dalam Kerajaan Surga. Tetapi barangsiapa melakukan hukum Taurat dan mengajarkannya, maka ia akan memperoleh kedudukan yang tinggi dalam Kerajaan Surga.

20. Karena itu Aku berkata kepadamu, jika kamu tidak melakukan kehendak Allah lebih daripada para ahli Kitab Suci Taurat dan orang-orang dari mazhab Farisi, maka kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

saya tahu alur argumentasi anda adalah "di perintahkan orang dan terjadi dahulu kala" = bukan untuk orang sekarang!

tetapi persoalan ini sebenarnya juga sudah di patahkan argumentasinya yaitu dengan argumentasi anda sendiri soal : kitab Yesaya!

yang sebelumnya ia (Duladi) menulis:
"Pesan yang disampaikan Tuhan untuk suatu bangsa, adalah tidak tabu bila kita sebagai bangsa di luar bangsa tersebut turut mempercayainya. Sebab Tuhan bukan hanya milik satu bangsa"

maka kalau kasus "khotbahnya yesaya" ia memberikan argumentasi seperti ini tetapi kenapa dalam kasus ini anda bertanya untuk siapa perintah tersebut,kapan terjadinya dll??

dengan jawaban seperti ini nyambung nggak ya????? jangan-jangan seperti biasanya yang nggak nyambung...= he...he....he....

bersambung




Sdr Duladi :: tanggal 20 Mei 2007 03:00:31

Hanya sekedar untuk tambahan saja untuk mengakhiri materi tentang ayat-ayat Perang dalam Alkitab:

o) Bilangan 31 adalah SEJARAH.

Apa ciri-ciri SEJARAH?

a. Ia tercatat atau tertulis.
b. Menceritakan suatu kejadian atau peristiwa di masa lampau (minimal 10 tahun ke belakang), dan kejadian itu memiliki dampak atau efek bagi kehidupan sesudahnya
c. Para pelakunya jelas.
d. Peristiwa yg diceritakan itu, sudah terjadi.
e. Karena peristiwa itu sudah terjadi, sudah pasti, memiliki kronologis.

Ad. a. Ia tercatat atau tertulis.
Sudah pasti, bahwa kisah peperangan antara orang Israel dg orang Midian/Moab tertulis secara jelas di dalam Kitab Musa, yaitu Bilangan 31.

Ad. b. Menceritakan suatu kejadian di masa lampau, dan kejadian itu berdampak bagi orang-orang yang hidup sesudahnya.
Ayat-ayat dalam Bilangan 31 menceritakan kisah peperangan orang Israel dengan orang Midian/Moab, dan dampak yg ditimbulkannya adalah hancurnya bangsa Midian/Moab yang tinggal di sekitar dataran Moab di tepi sungai Yordan tersebut. (Tetapi tidak punah sama sekali, sebab suku Midian/Moab hidup berpencar-pencar, sebagian kelompok mereka juga tinggal di dekat Horeb dan Teluk Akaba. Di zaman Hakim-hakim, mereka berperang kembali melawan orang Israel).

Ad.c. Para pelakunya jelas.
Siapa yang diperintahkan Tuhan untuk berperang, dan ditujukan kepada siapa perang tersebut, semua tertulis jelas dalam Bilangan 31 khususnya dan Alkitab pada umumnya.

Ad.d. Peristiwa yang diceritakan tersebut sudah terjadi.
Bahwa peperangan antara orang Israel dangan orang Midian telah terjadi dan telah tuntas di masa Musa.

Ad.e. Memiliki kronologis.
Kronologis dari kisah pertempuran itu, mulai dari asal mula/penyebab, jalannya pertempuran, hingga ending dari kisah itu semuanya dapat kita baca dari Kitab Bilangan.

Demikian, tidak ada alasan bagi siapa pun yang memaksakan pendapatnya bahwa perintah Perang dalam Alkitab itu sebagai perintah untuk dilaksanakan oleh Umat Kristen.

Segala sesuatu yang tertulis dalam kitab suci, termasuk kisah perang, kisah-kisah bejat, kisah-kisah perbuatan dosa dari orang-orang seperti yang tercatat dalam Alkitab, dapat dijadikan hikmah atau pelajaran.

Alkitab tidak pernah menceritakan kejahatan seseorang tanpa menuliskan juga akibat-akibatnya. Alkitab adalah sebuah buku yang berguna untuk mendidik, memberikan pengetahuan dan kebijaksanaan bagaimana cara hidup yang berkenan di hadapan Allah.

Bahwa di dalam Alkitab ada AJARAN BERPERANG, kita harus melihat konteksnya, kepada siapa ajaran itu ditujukan dan pada zaman apa ia disampaikan. Sehingga, ajaran berperang tersebut menjadi bagian dalam SEJARAH BANI ISRAEL. Maka dengan demikian tepatlah pernyataan yang mengatakan bahwa TIDAK ADA SATU PUN KITAB SUCI DARI AGAMA MANAPUN SELAIN ISLAM, YANG MENGAJARKAN/MEMERINTAHKAN BERPERANG BAGI UMATNYA DI MASA SEKARANG. Suatu contoh, Kitab Mahabarata. Di dalam kitab itu juga ada kisah perang besar dalam dunia Hindu, tapi itu sebagai bagian dari sejarah/dongeng umat Hindu, bukan merupakan PERINTAH UNTUK DIAMALKAN DI MASA SEKARANG.

Untuk selanjutnya, saya sedang menyusun esai tanggapan saya untuk komentar-komentar Romadi terdahulu. Setelah itu, saya akan memulai membahas mengenai Islam. Itulah yg akan menjadi INTI DEBAT KHUSUS ini. Romadi adalah sebagai nara sumber dari pihak Muslim, yang berkewajiban untuk menyanggah untuk membuktikan bahwa ISLAM tidak salah. Tentu saja debat ini adalah sebuah debat yang serius, karena konsekuensi akhirnya adalah: TERHAPUSNYA SITUS INI BILA HANYA BERISI FITNAH, atau, TERBUKTINYA SECARA NYATA BAHWA ISLAM, MUHAMMAD, & QURAN ADALAH PALSU. Semuanya tergantung pada jawaban-jawaban Sdr kita Romadi.

Salam.


Sdr Romadi :: tanggal 20 Mei 2007 11:22:25

duladi menjelaskan argumentasinya bahwa bilangan 31 hanya sejarah tetapi lagi-lagi argumentasinya hanya berdasarkan "asumsi dan khayalannya saja" = tak satupun dalam penjelasannya memberi dasar argumentasinya berdasarkan alkitab = bantahannya hanya sekedar akal-akalan saja,bandingkan argumentasi yang disampaikan saya(romadi) selain berdasarkan logika tetapi berdasarkan apa yang tercatat didalam alkitab,baik perjanjian lama maupun perjanjian baru!

dan saya akan ulangi kembali dasar argumentasi saya yaitu :


argumentasi saya sangat-sangat jelas punya dasar !

1. bahwa Bilangan 31 = memerangi orang Midian adalah jelas perintah Allah
2. bahwa dalam peperangan tersebut jelas merupakan ketetapan hukum untuk Musa

Bilangan 31 : 21:

“ lalu berkatalah imam Eleazar kepada prajurit,yang telah pergi bertempur itu : “INILAH KETETAPAN HUKUM YANG DIPERINTAHKAN TUHAN KEPADA MUSA”

3. bagaimana pesan Yesus tentang HUKUM MUSA :
matius 5:17-

17. "Jangan menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat, yaitu hukum yang terdapat dalam Kitab Suci Taurat, atau Firman yang telah disampaikan Allah melalui para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."

18. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sebelum langit dan bumi lenyap, satu titik atau satu huruf terkecil pun dari Kitab Suci Taurat tidak akan ditiadakan sampai semuanya digenapi.

19. Sebab itu barangsiapa meniadakan salah satu perintah yang terkecil sekalipun dari hukum Taurat lalu mengajarkannya kepada orang lain, maka ia akan memperoleh kedudukan yang paling rendah dalam Kerajaan Surga. Tetapi barangsiapa melakukan hukum Taurat dan mengajarkannya, maka ia akan memperoleh kedudukan yang tinggi dalam Kerajaan Surga.

20. Karena itu Aku berkata kepadamu, jika kamu tidak melakukan kehendak Allah lebih daripada para ahli Kitab Suci Taurat dan orang-orang dari mazhab Farisi, maka kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

pesan Yesus dalam hal ini sangat-sangat Jelas!

1. ia tidak menghapus / membatalkan hukum Taurat tetapi hanya menggenapi/ melengkapi...
2. hukum Taurat tidak akan di hapus/dibatalkan walau sekecil-kecilnya (dengan ilutrasi huruf terkecil) sebelum bumi dan langit lenyap(kiamat)
3. siapa yang menghapus / membatalkan apalagi mengajarkan kepada orang lain maka ia akan mendapatkan kedudukan terendah di kehidupan akan datang tetapi sebaliknya orang yang melaksanakan hukum Taurat maka ia akan mendapat kedudukan yang tinggi di kehidupan akan datang
4. jika "pengikut" Yesus tidak bisa lebih baik dari orang Farisi maka ia tidak akan masuk syurga!

pesan Paulus

Rm. 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

dan dalam hal ini Duladi sudah memberikan bantahan soal 3 dasar argumentasinya tetapi bantahannya hanya bantahan-bantahan asal-asalan = bantahan yang sangat lemah!

soal Bilangan 31:21 dianggap hanya ketetapan soal "pentahiran" = ia (duladi) tidak memperhatikan pentahiran karena apa = kronologis sebelum dan sesudahnya tidak diperhatikan!

soal Matius 5:17-20 dibantah dengan argumentasi Yesus menyempurnakan Taurat = Ia tidak memperhatikan "tidak merombak/menghapus dll" tetapi hanya menggenapi !

menggenapi dan tidak merombak sebelumnya adalah " sebelumnya ganjil diberi tambahan jadi genap" tetapi hukum-hukum lama tetap berlaku, dan yang menggelikan persoalan ini dianggap "yang mempersoalkan hanya orang Islam" = Duladi menunjukkan pengetahuannya yang minim soal "pemahaman-pemahaman" dalam kelompok-kelompok Kristen, yang sebagian masih mempertahankan hukum Taurat karena berdasarkan pesan ini!

soal pesan Yesus ia hanya menganggap bahwa pelajaran bukan perintah = menunjukan ia tidak mendapatkan subtansi pelajaran dalam kisah tersebut!

dan untuk mendukung "argumentasinya" ia membanding-bandingkan dengan Al-Qur'an,yang kenyataannya ia tidak memahami tentang isi Al-Qur'an!

tetapi setidaknya persoalan pelajaran, didalam Al-Qur'an sangat jelas bahwa didalam Al-Qur'an tidak hanya persoalan perintah dan larangan tetapi ada juga kisah-kisah yang ada pelajaran didalamnya

Qs Yusuf 111

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

ketidak mampuan memahami banyak kisah didalam Al-Qur'an termasuk kecaman-kecaman terhadap perilaku sebagian "orang Yahudi dan Nasrani" maka ia memahaminya hanya sekedar kulitnya saja = tidak mampu menangkap subtansi pesan / pelajaran didalam kisah-kisah tersebut!

bersambung



Sdr Duladi :: tanggal 20 Mei 2007 13:38:33

Romadi tampaknya masih belum ikhlas meninggalkan materi ttg PERANG dlm Bibel.

Romadi menulis:
duladi menjelaskan argumentasinya bahwa bilangan 31 hanya sejarah tetapi lagi-lagi argumentasinya hanya berdasarkan "asumsi dan khayalannya saja"

Pertanyaan:
Yang mana asumsi dan yang mana khayalan?

Romadi menulis:
= tak satupun dalam penjelasannya memberi dasar argumentasinya berdasarkan alkitab

Pertanyaan:
Apakah Anda tidak membaca komentar-komentar saya sebelumnya, dan hanya dianggap angin lalu?

Romadi menulis:
= bantahannya hanya sekedar akal-akalan saja,

Pertanyaan:
Yang mana merupakan akal-akalan?

Romadi menulis:
bandingkan argumentasi yang disampaikan saya(romadi) selain berdasarkan logika tetapi berdasarkan apa yang tercatat didalam alkitab,baik perjanjian lama maupun perjanjian baru!

Pertanyaan:
Bukankah dasar dalil Anda sudah saya bantah di komentar saya sebelumnya, kenapa tidak diperhatikan?

Romadi menulis:
dan saya akan ulangi kembali dasar argumentasi saya yaitu :
argumentasi saya sangat-sangat jelas punya dasar !

Pertanyaan:
Anda begitu percaya diri merasa PUNYA DASAR walaupun dasar Anda itu ngawur dan tidak sesuai dengan pemahaman yang benar. Bukankah sebelumnya sudah saya katakan bahwa comotan ayat oleh Anda itu tidak tepat? Anda mengira itu dapat dijadikan penguat argumen Anda, padahal justru ayat-ayat tersebut malah meruntuhkan pandangan Anda sendiri. Justru ayat-ayat yang Romadi pakai sebagai pegangan berbalik berpihak kepada saya.

Romadi menulis:
1. bahwa Bilangan 31 = memerangi orang Midian adalah jelas perintah Allah

Duladi menegaskan sekali lagi:

Benar, saya setuju.
"Memerangi orang Midian adalah Perintah Allah".

Tapi kenapa Romadi tidak bisa memahaminya?
Itu perintah kepada Siapa?
Ditujukan untuk memerangi siapa?
Apakah perintah Tuhan itu masih harus diteruskan oleh umatNya di masa sekarang?
Apakah di zaman sekarang ada bangsa Midian?
Apakah di zaman sekarang Tuhan masih menjanjikan Tanah Kanaan?

Romadi...Romadi... Kenapa Anda tidak berpikir soal itu? Bukankah dahulu Anda suka mengajari saya untuk berpikir, tapi kenapa Anda sendiri malah tidak sanggup menggunakan pikiran?

Romadi mengklaim:
2. bahwa dalam peperangan tersebut jelas merupakan ketetapan hukum untuk Musa
Bilangan 31 : 21:
“ lalu berkatalah imam Eleazar kepada prajurit,yang telah pergi bertempur itu : “INILAH KETETAPAN HUKUM YANG DIPERINTAHKAN TUHAN KEPADA MUSA”

Duladi menegaskan kembali:

KETETAPAN HUKUM PERIHAL APA?
Kenapa Anda tidak meneruskan ayat 22 sampai 24?
Itu ketetapan atau tata cara mentahirkan peralatan yang najis.

Ya ampun, Romadi, pantas Sdr Yusak berpikiran buruk tentang Anda. Anda suka main trik dan tipu-tipu bukan?
Sebenarnya yg terobsesi untuk menang itu Anda. Anda takut kalah dan hendak menghalalkan segala cara.
Mungkin dalam pikiran Anda, tidak apa-apa main tipu-tipu, toh yang jadi lawan debat adalah KAFIR? Begitukah? Romadi, saya berharap Anda dijauhkan dari segala trik dan akal-akalan busuk seperti itu demi untuk memenangkan perdebatan. Yang kita cari dalam debat ini adalah KEBENARAN. Dan oleh kebenaran itu, saya harus bisa membuktikannya kepada Anda, bahwa ISLAM memang benar-benar salah. Saya harus bisa membuat Anda menyerah dalam debat ini dan mengaku dengan jujur, kalau semua yang saya katakan benar. Pembaca, seperti Anda bilang, akan menjadi JURINYA. Ini debat terbuka, siapa saja akan dapat membaca setiap komentar kita. Walau tujuan debat khusus ini MENANG-KALAH, tapi obsesi saya adalah KEBENARAN, sehingga saya terjauhkan dari intrik-intrik busuk demi untuk kebanggaan yang semu.

Romadi menulis:
3. bagaimana pesan Yesus tentang HUKUM MUSA :
matius 5:17-
17. "Jangan menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat, yaitu hukum yang terdapat dalam Kitab Suci Taurat, atau Firman yang telah disampaikan Allah melalui para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."
18. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sebelum langit dan bumi lenyap, satu titik atau satu huruf terkecil pun dari Kitab Suci Taurat tidak akan ditiadakan sampai semuanya digenapi.
19. Sebab itu barangsiapa meniadakan salah satu perintah yang terkecil sekalipun dari hukum Taurat lalu mengajarkannya kepada orang lain, maka ia akan memperoleh kedudukan yang paling rendah dalam Kerajaan Surga. Tetapi barangsiapa melakukan hukum Taurat dan mengajarkannya, maka ia akan memperoleh kedudukan yang tinggi dalam Kerajaan Surga.
20. Karena itu Aku berkata kepadamu, jika kamu tidak melakukan kehendak Allah lebih daripada para ahli Kitab Suci Taurat dan orang-orang dari mazhab Farisi, maka kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
pesan Yesus dalam hal ini sangat-sangat Jelas!
1. ia tidak menghapus / membatalkan hukum Taurat tetapi hanya menggenapi/ melengkapi...

Duladi menegaskan kembali:

Yesus tidak menghapus HUKUM TAURAT (=10 PERINTAH), tetapi ia menghapus Tradisi Nenek Moyang (yg juga tertulis dalam Kitab Taurat).

Yesus menggenapi HUKUM TAURAT (=10 PERINTAH), dan sekaligus melengkapinya sehingga makin sempurna, yaitu menjadi HUKUM KASIH.

Romadi menulis:
2. hukum Taurat tidak akan di hapus/dibatalkan walau sekecil-kecilnya (dengan ilutrasi huruf terkecil) sebelum bumi dan langit lenyap(kiamat)

Duladi menegaskan kembali:
Benar, HUKUM TAURAT (=10 PERINTAH) tidak akan dihapus walaupun sampai sekecil-kecilnya.

Romadi menulis:
3. siapa yang menghapus / membatalkan apalagi mengajarkan kepada orang lain maka ia akan mendapatkan kedudukan terendah di kehidupan akan datang tetapi sebaliknya orang yang melaksanakan hukum Taurat maka ia akan mendapat kedudukan yang tinggi di kehidupan akan datang

Duladi menegaskan kembali:
Benar, siapa yang menghapus/membatalkan 10 PERINTAH, ia akan mendapat tempat yg hina di akhirat.

Romadi menulis:
4. jika "pengikut" Yesus tidak bisa lebih baik dari orang Farisi maka ia tidak akan masuk syurga!

Duladi menegaskan kembali:
Benar, orang Farisi adalah orang-orang munafik, yang mengajarkan "Hormatilah orang tuamu", tapi ia juga mengajarkan, "Memberikan uang persembahan kepada Tuhan lebih bernilai daripada mengurusi kehidupan orang tuamu yg sebatang kara."

Romadi menulis:
pesan Paulus
Rm. 15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Duladi menegaskan kembali:

Ayat tersebut justru menguatkan pandangan umat Kristen, bahwa ALKITAB adalah PELAJARAN BAGI UMATNYA. Pelajaran tidak sama dengan perintah.

Ini adalah dalil-dalil kitab suci yang menguatkan pandangan saya:

Roma 15:4
Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

2 Timotius 3:15
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.

2 Timotius 3:16
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

2 Petrus 1:20-21
Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

Romadi menulis:
dan dalam hal ini Duladi sudah memberikan bantahan soal 3 dasar argumentasinya tetapi bantahannya hanya bantahan-bantahan asal-asalan = bantahan yang sangat lemah!
soal Bilangan 31:21 dianggap hanya ketetapan soal "pentahiran" = ia (duladi) tidak memperhatikan pentahiran karena apa = kronologis sebelum dan sesudahnya tidak diperhatikan!

Duladi menegaskan kembali:

Baiklah, supaya tidak kabur, akan saya kutipkan di sini ayat-ayat tersebut.

Bilangan 31:
13 Lalu pergilah Musa dan imam Eleazar dan semua pemimpin umat itu sampai ke luar tempat perkemahan untuk menyongsong mereka.
14 Maka gusarlah Musa kepada para pemimpin tentara itu, kepada para kepala pasukan seribu dan para kepala pasukan seratus, yang pulang dari peperangan,
15 dan Musa berkata kepada mereka: "Kamu biarkankah semua perempuan hidup?
16 Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor, sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN.
17 Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh.
18 Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.

Penjelasan: Musa mendapati bahwa perempuan-perempuan Midian/Moab itu dibiarkan hidup oleh tentara Israel, maka Musa memerintahkan para perempuan itu dibunuh termasuk anak-anak lelaki dari antara para tawanan. Hanya para gadis muda yg tidak pernah bersetubuh dengan laki-laki saja dibiarkan hidup. (Hal inilah yang di kemudian hari ditiru oleh Muhammad).

19 Tetapi kamu ini, berkemahlah tujuh hari lamanya di luar tempat perkemahan; setiap orang yang telah membunuh orang dan setiap orang yang kena kepada orang yang mati terbunuh haruslah menghapus dosa dari dirinya pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuh, kamu sendiri dan orang-orang tawananmu;
20 juga setiap pakaian dan setiap barang kulit dan setiap barang yang dibuat dari bulu kambing dan setiap barang kayu haruslah disucikan."
21 Lalu berkatalah imam Eleazar kepada para prajurit, yang telah pergi bertempur itu: "Inilah ketetapan hukum yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
22 Hanya emas dan perak, tembaga, besi, timah putih dan timah hitam,
23 segala yang tahan api, haruslah kamu lakukan dari api, supaya menjadi tahir; tetapi semuanya itu haruslah juga disucikan dengan air penyuci; dan segala yang tidak tahan api haruslah kamu lalukan dari air.
24 Lagipula kamu harus mencuci pakaianmu pada hari yang ketujuh, supaya kamu tahir, dan kemudian bolehlah kamu masuk ke tempat perkemahan."

Penjelasan: Jadi jelaslah, bahwa yang dijadikan KETETAPAN HUKUM YG DIPERINTAHKAN TUHAN KEPADA MUSA adalah perihal tata cara pentahiran diri. Tentu saja di masa-masa selanjutnya, itu bukan pentahiran karena habis membunuh orang, tetapi mentahirkan diri akibat bersentuhan dengan benda-benda yg dianggap najis.

Dan di masa Yesus, tata cara peribadatan dan hidup keagamaan Yahudi seperti ini sudah ditiadakan, sebab Yesus berkata: "Bukan apa yang masuk ke dalam tubuh yang menajiskan orang, melainkan apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskannya. Sebab dari hati timbul segala keinginan jahat."

Romadi menulis:
soal Matius 5:17-20 dibantah dengan argumentasi Yesus menyempurnakan Taurat = Ia tidak memperhatikan "tidak merombak/menghapus dll" tetapi hanya menggenapi!
menggenapi dan tidak merombak sebelumnya adalah " sebelumnya ganjil diberi tambahan jadi genap" tetapi hukum-hukum lama tetap berlaku, dan yang menggelikan persoalan ini dianggap "yang mempersoalkan hanya orang Islam" = Duladi menunjukkan pengetahuannya yang minim soal "pemahaman-pemahaman" dalam kelompok-kelompok Kristen, yang sebagian masih mempertahankan hukum Taurat karena berdasarkan pesan ini!

Duladi menegaskan kembali:

Perbedaan-perbedaan dalam pemahaman itu wajar, sebab ada orang yang tidak mampu memahami makna perkataan Yesus secara terang, seperti halnya Saudara Romadi juga mengutip tulisan Paulus untuk tujuan membenarkan argumen Anda yg sebenarnya keliru dan tidak pada tempatnya.

Apakah saya perlu mengutip artikel-artikel dari Islam Bidah untuk membenarkan argumen saya? Tentu saya tidak akan melakukan itu, karena itu perbuatan yang menjijikkan. Seperti komentar Yusak, itu ibarat perbuatan seorang BAJINGAN di dunia nyata.

Bisa saja muslim bekerja sama dengan seorang perampok untuk menjalankan niatnya memerangi orang Kristen, tapi sesudah itu, mereka akan saling memakan dan bunuh-membunuh di antara sekutu mereka sendiri.

Romadi menulis:
soal pesan Yesus ia hanya menganggap bahwa pelajaran bukan perintah = menunjukkan ia tidak mendapatkan substansi pelajaran dalam kisah tersebut!

Duladi bertanya:
Di dalam otak Anda masih berantakan dan masih rancu perihal pemahaman kata PELAJARAN dengan PERINTAH. Kalau Anda bilang saya tidak mendapatkan substansi pelajaran dari pesan Yesus, Anda salah. Justru saya telah sangat paham dengan apa yg Yesus maksudkan dengan mana yg PERINTAH TUHAN dan mana yang TATA CARA/TRADISI YAHUDI (walaupun juga ditetapkan oleh Tuhan melalui Musa).

BACALAH MATIUS 15.

Romadi menulis:
dan untuk mendukung "argumentasinya" ia membanding-bandingkan dengan Al-Qur'an,yang kenyataannya ia tidak memahami tentang isi Al-Qur'an!
tetapi setidaknya persoalan pelajaran, didalam Al-Qur'an sangat jelas bahwa didalam Al-Qur'an tidak hanya persoalan perintah dan larangan tetapi ada juga kisah-kisah yang ada pelajaran didalamnya.

Qs Yusuf 111

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

Duladi menegaskan:

Saya tahu, di dalam Alquran (yg katanya 100% perkataan-perkataan Awloh), di samping PERINTAH & LARANGAN, juga ada secuil-secuil kisah sejarah yg diceritakan oleh nabi Anda Muhammad secara menggelikan dan tidak jelas.

Dan mengenai ayat yang Anda tulis di atas (QS Yusuf 111), apakah pantas perkataan itu dari mulut Tuhan? Bukankah itu sama dengan perkataan Rasul Paulus seperti yang Anda comot untuk membenarkan pendapat Anda? Apabila Awloh di dalam Alquran ternyata hikmatnya tidak lebih dari seorang Rasul Paulus, apakah "ia" bisa diyakini sebagai TUHAN YANG MENJADI PENGUASA ALAM SEMESTA? Ingat, inilah yg akan menjadi bahan kajian kita di forum debat khusus ini.

Romadi menulis:
ketidak mampuan memahami banyak kisah didalam Al-Qur'an termasuk kecaman-kecaman terhadap perilaku sebagian "orang Yahudi dan Nasrani" maka ia memahaminya hanya sekedar kulitnya saja = tidak mampu menangkap subtansi pesan / pelajaran didalam kisah-kisah tersebut!

Duladi bertanya:
Nah, itulah yg harus bisa Romadi jelaskan dengan ARGUMENTASI yg berlandaskan AKAL & NALAR. Jangan cuma mengandalkan iman yg buta semata, ngamuk gak karuan karena tidak bisa menjawab keabsurdan kitab sucinya sendiri.

Romadi yang terhormat,

Jangan dikira Muslim yg bisa menemukan kesalahan-kesalahan dalam Kekristenan akan mengubah status Islam dari keliru menjadi benar.

Itu cara pembenaran yang menggelikan.

Kalau seandainya memang benar Kristen salah, berarti di dunia ini tak ada lagi agama yang bisa dijadikan pegangan. Islam sudah jatuh di mata saya, jadi adalah konyol bila Muslim berusaha mencari-cari pembenaran dengan cara mengacak-acak ajaran/tradisi Kristen. Dikiranya kalau mereka bisa menyalahkan Kristen, maka status Islam yang keliru otomatis bisa berubah jadi benar. Bukankah ini cara berpikir yg lucu?

Tunjukkan dahulu kalau Islam itu benar, barulah kamu mencoba mempersalahkan Kristen.

Muhammad dan Alqurannya hanya pandai menyorot kaum Kristen dan Yahudi, supaya dengan demikian dirinya sendiri dibebaskan dari sorotan dan kritik. Padahal ia begitu rapuh, begitu dikritik dengan kritikan yg mematikan, ia akan mati kutu, tak berkutik dan akan ngamuk untuk melampiaskan rasa malunya. Beginilah watak Muslim Sejati, ia tidak bisa diubah, karena otaknya sudah dijejali doktrin agar setia & patuh 100% kepada sang junjungan. Bukankah ISLAM berarti PATUH atau MENYERAHKAN DIRI SEPENUHNYA? Itulah gaya ajaran dari aliran pemujaan. Ia juga tidak boleh dikritik, siapapun yg berani mengkritiknya, akan langsung dibasmi dari antara umat.

Islam adalah agama setan.

Romadi, Saudaraku, apakah Anda sudah siap memulai debat yg sesungguhnya? Atau Anda sedang mencari-cari artikel yg menurut Anda bagus guna menyerang Kristen, dengan mendownload buku-buku dari situs Pakdenono? Saya telah menulis jawaban-jawaban buat sebagian buku-buku itu. Anda akan tahu, kalau Muslim itu memang benar "kekurangan akal dan kekurangan hikmat". Mereka tak bisa menyelami kebenaran selain berusaha melakukan pembenaran dengan menyerang Kristen supaya Islam berubah jadi benar. Sungguh suatu keimanan yang aneh.



Sdr Romadi :: tanggal 22 Mei 2007 20:26:39

Romadi tampaknya masih belum ikhlas meninggalkan materi ttg PERANG dlm Bibel.

Romadi menulis:
duladi menjelaskan argumentasinya bahwa bilangan 31 hanya sejarah tetapi lagi-lagi argumentasinya hanya berdasarkan "asumsi dan khayalannya saja"

Pertanyaan:
Yang mana asumsi dan yang mana khayalan?

romadi menjawab

lho.. bukankah pada awalnya saya akan menjawab persoalan perang dan tuduhan anda berdasarkan Al-Qur'an tetapi anda "tidak mau" menunggu saya menjawab dengan tuntas dan anda tidak mau berkosentrasi terlebih dahulu menjelaskan bahwa apa yang anda yakini itu benar!!

maka karena anda "memaksa" saya ganti dengan "menggali lebih jauh dahulu soal perang dalam bible" dan akan ada saatnya meneruskan menjawab tuduhan anda!

kalau anda ingin tahu mana yang asumsi dan khayalan anda,yaitu menganggap Bilangan 31 hanya masalah sejarah tetapi sampai saat ini pendapat anda tersebut sama sekali tidak berdasar = tidak punya pijakan = hanya membantah asal-asalan!!

dan sepertinya Duladi dalam postingan terakhirnya sudah "tidak ada isi yang berarti" = pertanyaan yang nggak perlu kalau ia benar-benar memperhatikan dari penjelasan sebelumnya maka tidak perlu bertanya / mempersoalkan soal apa yang saya sampaikan!

sebagai contoh; pertanyaan seperti ini:

Romadi menulis:
1. bahwa Bilangan 31 = memerangi orang Midian adalah jelas perintah Allah

Duladi menegaskan sekali lagi:

Benar, saya setuju.
"Memerangi orang Midian adalah Perintah Allah".

Tapi kenapa Romadi tidak bisa memahaminya?
Itu perintah kepada Siapa?
Ditujukan untuk memerangi siapa?
Apakah perintah Tuhan itu masih harus diteruskan oleh umatNya di masa sekarang?
Apakah di zaman sekarang ada bangsa Midian?
Apakah di zaman sekarang Tuhan masih menjanjikan Tanah Kanaan?

Romadi...Romadi... Kenapa Anda tidak berpikir soal itu? Bukankah dahulu Anda suka mengajari saya untuk berpikir, tapi kenapa Anda sendiri malah tidak sanggup menggunakan pikiran?
***

dalam hal ini seakan-akan ia menggunakan akalnya dalam memahami tulisan Romadi tetapi kenyataannya ia tidak memperhatikan secara utuh postingan Romadi!!

dan kembali tidak bosan-bosannya saya akan menyampaikan kembali sampai Duladi menyadari bahwa ia mengajak untuk berfikir tersebut hanya seakan-akan!!

bukankah sebelumnya yang anda sampaikan tersebut sudah saya jawab seperti ini!!

he....he...he....lagi-lagi karena nggak mampu memberi bukti bahwa soal peristiwa tersebut hanya sejarah maka menggunakan jurus "kuisoner" kalau sebelumnya pertanyaannya soal setuju dan tidak setuju tetapi sekarang diganti dengan untuk siapa dan kapan terjadinya???

sebenarnya pertanyaan tersebut sudah saya jawab sebelumnya...tetapi anda tidak memperhatikan atau nggak nyampek mikirnya ya???

dan harus saya copy lagi nich.......


saya tahu alur argumentasi anda adalah "di perintahkan orang dan terjadi dahulu kala" = bukan untuk orang sekarang!

tetapi persoalan ini sebenarnya juga sudah di patahkan argumentasinya yaitu dengan argumentasi anda sendiri soal : kitab Yesaya!

yang sebelumnya ia (Duladi) menulis:
"Pesan yang disampaikan Tuhan untuk suatu bangsa, adalah tidak tabu bila kita sebagai bangsa di luar bangsa tersebut turut mempercayainya. Sebab Tuhan bukan hanya milik satu bangsa"

maka kalau kasus "khotbahnya yesaya" ia memberikan argumentasi seperti ini tetapi kenapa dalam kasus ini anda bertanya untuk siapa perintah tersebut,kapan terjadinya dll??

dengan jawaban seperti ini nyambung nggak ya????? jangan-jangan seperti biasanya yang nggak nyambung...= he...he....he....
*****

kalau anda nggak nyambung dengan jawaban yang panjang perhatikan saja yang terakhir soal "kitab yesaya"

maka justru bantahan anda yang seperti itu sama saja anda sedang mematahkan argumentasi anda sendiri soal "kitab Yesaya" yang anda bangga-banggakan!!

dul....sebaiknya anda bersikap konsisten!!! apa takut kalah.....jadi pura-pura nggak baca postingan saya ini??

contoh kedua adalah :

duladi menulis

Romadi mengklaim:
2. bahwa dalam peperangan tersebut jelas merupakan ketetapan hukum untuk Musa
Bilangan 31 : 21:
“ lalu berkatalah imam Eleazar kepada prajurit,yang telah pergi bertempur itu : “INILAH KETETAPAN HUKUM YANG DIPERINTAHKAN TUHAN KEPADA MUSA”

Duladi menegaskan kembali:

KETETAPAN HUKUM PERIHAL APA?
Kenapa Anda tidak meneruskan ayat 22 sampai 24?
Itu ketetapan atau tata cara mentahirkan peralatan yang najis.

Ya ampun, Romadi, pantas Sdr Yusak berpikiran buruk tentang Anda. Anda suka main trik dan tipu-tipu bukan?
Sebenarnya yg terobsesi untuk menang itu Anda. Anda takut kalah dan hendak menghalalkan segala cara.
Mungkin dalam pikiran Anda, tidak apa-apa main tipu-tipu, toh yang jadi lawan debat adalah KAFIR? Begitukah? Romadi, saya berharap Anda dijauhkan dari segala trik dan akal-akalan busuk seperti itu demi untuk memenangkan perdebatan. Yang kita cari dalam debat ini adalah KEBENARAN. Dan oleh kebenaran itu, saya harus bisa membuktikannya kepada Anda, bahwa ISLAM memang benar-benar salah. Saya harus bisa membuat Anda menyerah dalam debat ini dan mengaku dengan jujur, kalau semua yang saya katakan benar. Pembaca, seperti Anda bilang, akan menjadi JURINYA. Ini debat terbuka, siapa saja akan dapat membaca setiap komentar kita. Walau tujuan debat khusus ini MENANG-KALAH, tapi obsesi saya adalah KEBENARAN, sehingga saya terjauhkan dari intrik-intrik busuk demi untuk kebanggaan yang semu.

*****==****

romadi menjawab

lho...lho...lagi-lagi anda sepertinya mau mempermalukan diri sendiri ya??

bukankah saya sudah sampaikan soal tersebut secara ringkas = inilah tulisan saya sebelumnya

"soal Bilangan 31:21 dianggap hanya ketetapan soal "pentahiran" = ia (duladi) tidak memperhatikan pentahiran karena apa = kronologis sebelum dan sesudahnya tidak diperhatikan!"

perhatikan bahwa saya menyarankan anda untuk memperhatikan kronologis sebelum dan sesudahnya = perhatikan ayat sebelum dan sesudahnya dengan baik-baik!! = saya sudah menyinggung soal pentahiran tetapi justru anda sama sekali mengabaikan "himbauan saya ini"!

dan anda berfikir buruk terlalu jauh dan nampaknya hanya menceritakan kelakuan diri sendiri(duladi) ya!

apa sikap tidak memperhatikan "tulisan orang lain tersebut" bukan aksi tipu-tipu dan mengggunakan "pembunuhan karakter" = benarkah anda jauh dari intrik-intrik busuk??

sebaiknya anda bercermin saja(dalam konteks soal ini saja semua jelas anda tidak bersikap jujur) belum lagi anda "harus" mengutip potongan tulisan Robert yang menyerang Romadi yang dituliskan di halaman depan situs ini = apa ini bukan trik busuk = tidak berani adu argumentasi secara gentelman???

bukankah yang saya kutip adalah ayat yang ada di Bilangan 31? yang anda anggap hanya sejarah??

jadi apa ini bukan trik tipu-tipu/trik busuk??

untuk lebih jelas lagi maka sebaiknya kita baca baik-baik Bilangan 31 secara utuh!!

31:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
31:2 "Lakukanlah pembalasan orang Israel kepada orang Midian; kemudian engkau akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu."
31:3 Lalu berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Baiklah sejumlah orang dari antaramu mempersenjatai diri untuk berperang, supaya mereka melawan Midian untuk menjalankan pembalasan TUHAN terhadap Midian.
31:4 Dari setiap suku di antara segala suku Israel haruslah kamu menyuruh seribu orang untuk berperang."
31:5 Demikianlah diserahkan dari kaum-kaum Israel seribu orang dari tiap-tiap suku, jadi dua belas ribu orang bersenjata untuk berperang.
31:6 Lalu Musa menyuruh mereka untuk berperang, seribu orang dari tiap-tiap suku, bersama-sama dengan Pinehas, anak imam Eleazar, untuk berperang, dengan membawa perkakas tempat kudus dan nafiri-nafiri pemberi tanda semboyan.
31:7 Kemudian berperanglah mereka melawan Midian, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, lalu membunuh semua laki-laki mereka.
31:8 Selain dari orang-orang yang mati terbunuh itu, merekapun membunuh juga raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba, kelima raja Midian, juga Bileam bin Beor dibunuh mereka dengan pedang.
31:9 Kemudian Israel menawan perempuan-perempuan Midian dan anak-anak mereka; juga segala hewan, segala ternak dan segenap kekayaan mereka dijarah,
31:10 dan segala kota kediaman serta segala tempat perkemahan mereka dibakar.
31:11 Kemudian diambillah seluruh jarahan dan seluruh rampasan berupa manusia dan hewan itu,
31:12 dan dibawalah orang-orang tawanan, rampasan dan jarahan itu kepada Musa dan imam Eleazar dan kepada umat Israel, ke tempat perkemahan di dataran Moab yang di tepi sungai Yordan dekat Yerikho.
31:13 Lalu pergilah Musa dan imam Eleazar dan semua pemimpin umat itu sampai ke luar tempat perkemahan untuk menyongsong mereka.
31:14 Maka gusarlah Musa kepada para pemimpin tentara itu, kepada para kepala pasukan seribu dan para kepala pasukan seratus, yang pulang dari peperangan,
31:15 dan Musa berkata kepada mereka: "Kamu biarkankah semua perempuan hidup?
31:16 Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor, sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN.
31:17 Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh.
31:18 Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.
31:19 Tetapi kamu ini, berkemahlah tujuh hari lamanya di luar tempat perkemahan; setiap orang yang telah membunuh orang dan setiap orang yang kena kepada orang yang mati terbunuh haruslah menghapus dosa dari dirinya pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuh, kamu sendiri dan orang-orang tawananmu;
31:20 juga setiap pakaian dan setiap barang kulit dan setiap barang yang dibuat dari bulu kambing dan setiap barang kayu haruslah disucikan."
31:21 Lalu berkatalah imam Eleazar kepada para prajurit, yang telah pergi bertempur itu: "Inilah ketetapan hukum yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
31:22 Hanya emas dan perak, tembaga, besi, timah putih dan timah hitam,
31:23 segala yang tahan api, haruslah kamu lakukan dari api, supaya menjadi tahir; tetapi semuanya itu haruslah juga disucikan dengan air penyuci; dan segala yang tidak tahan api haruslah kamu lalukan dari air.
31:24 Lagipula kamu harus mencuci pakaianmu pada hari yang ketujuh, supaya kamu tahir, dan kemudian bolehlah kamu masuk ke tempat perkemahan."
31:25 TUHAN berfirman kepada Musa:
31:26 "Hitunglah jumlah rampasan yang telah diangkut, yang berupa manusia dan hewan--engkau ini dan imam Eleazar serta kepala-kepala puak umat itu.
31:27 Lalu bagi dualah rampasan itu, kepada pasukan bersenjata yang telah keluar berperang, dan kepada segenap umat yang lain.
31:28 Dan engkau harus mengkhususkan upeti bagi TUHAN dari para prajurit yang keluar bertempur itu, yakni satu dari setiap lima ratus, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba;
31:29 dari yang setengah yang telah didapat mereka haruslah engkau mengambilnya, lalu menyerahkannya kepada imam Eleazar, sebagai persembahan khusus bagi TUHAN.
31:30 Tetapi dari yang setengah lagi yang untuk orang Israel lain haruslah engkau mengambil satu ambilan dari setiap lima puluh, baik dari manusia, baik dari lembu, dari keledai dan dari kambing domba, jadi dari segala hewan, lalu menyerahkan semuanya kepada orang Lewi yang memelihara Kemah Suci TUHAN."
31:31 Kemudian Musa dan imam Eleazar melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
31:32 Adapun rampasan, yakni yang masih tinggal dari apa yang telah dijarah laskar itu berjumlah: enam ratus tujuh puluh lima ribu ekor kambing domba
31:33 dan tujuh puluh dua ribu ekor lembu,
31:34 dan enam puluh satu ribu ekor keledai,
31:35 selanjutnya orang-orang, yaitu perempuan-perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki, seluruhnya tiga puluh dua ribu orang.
31:36 Yang setengah yang menjadi bagian orang-orang yang telah keluar berperang itu jumlahnya tiga ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus ekor kambing domba,
31:37 jadi upeti bagi TUHAN dari kambing domba itu ada enam ratus tujuh puluh lima ekor;
31:38 lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada tujuh puluh dua ekor;
31:39 keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor, jadi upetinya bagi TUHAN ada enam puluh satu ekor;
31:40 dan orang-orang enam belas ribu orang, jadi upetinya bagi TUHAN tiga puluh dua orang.
31:41 Lalu Musa menyerahkan upeti yang dikhususkan bagi TUHAN itu kepada imam Eleazar, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
31:42 Yang setengah lagi yang menjadi bagian orang Israel lain, yang dipisahkan Musa dari bagian orang-orang yang telah berperang itu,
31:43 yaitu yang setengah yang menjadi bagian umat yang lain itu: domba-domba tiga ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus ekor,
31:44 lembu-lembu tiga puluh enam ribu ekor,
31:45 keledai-keledai tiga puluh ribu lima ratus ekor,
31:46 dan orang-orang enam belas ribu orang.
31:47 Lalu Musa mengambil dari yang setengah yang menjadi bagian orang Israel lain itu satu ambilan dari setiap lima puluh, baik dari manusia baik dari hewan, kemudian menyerahkan semuanya kepada orang Lewi yang memelihara Kemah Suci, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
31:48 Lalu mendekatlah para pemimpin tentara, yakni kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, kepada Musa
31:49 serta berkata kepadanya: "Hamba-hambamu ini telah menghitung jumlah prajurit yang ada di bawah kuasa kami dan dari mereka tidak ada seorangpun yang hilang.
31:50 Sebab itu kami mempersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN apa yang didapat masing-masing, yakni barang-barang emas, gelang kaki, gelang tangan, cincin meterai, anting-anting dan kerongsang untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa kami di hadapan TUHAN."
31:51 Maka Musa dan imam Eleazar menerima dari mereka emas itu, semuanya barang-barang tempaan.
31:52 Dan segala emas persembahan khusus yang dipersembahkan mereka kepada TUHAN, yakni yang dari pihak kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, ada enam belas ribu tujuh ratus lima puluh syikal beratnya.
31:53 Tetapi prajurit-prajurit itu masing-masing telah mengambil jarahan bagi dirinya sendiri.
31:54 Setelah Musa dan imam Eleazar menerima emas itu dari pihak kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus, maka mereka membawanya ke dalam Kemah Pertemuan sebagai peringatan di hadapan TUHAN untuk mengingat orang Israel.

dan untuk lebih jelas lagi kita lanjutkan pada pasal berikutnya yaitu pasal 32

32:1 Adapun bani Ruben dan bani Gad ternaknya banyak, bahkan sangat banyak sekali. Ketika mereka melihat tanah Yaezer dan tanah Gilead, tampaklah tempat itu tempat yang baik untuk peternakan.
32:2 Lalu datanglah bani Gad dan bani Ruben dan berkata kepada Musa, imam Eleazar dan para pemimpin umat itu:
32:3 "Atarot, Dibon, Yaezer, Nimra, Hesybon, Eleale, Sebam, Nebo dan Beon,
32:4 negeri yang telah dikalahkan oleh TUHAN untuk umat Israel, itulah suatu negeri yang baik untuk peternakan dan hamba-hambamu ini memang ada ternaknya."
32:5 Lagi kata mereka: "Jika kami mendapat kasihmu, biarlah negeri ini diberikan kepada hamba-hambamu ini sebagai milik; janganlah kami harus pindah ke seberang sungai Yordan."
32:6 Jawab Musa kepada bani Gad dan bani Ruben itu: "Masakan saudara-saudaramu pergi berperang dan kamu tinggal di sini?
32:7 Mengapa kamu hendak membuat enggan hati orang Israel untuk menyeberang ke negeri yang diberikan TUHAN kepada mereka?
32:8 Demikian juga dilakukan bapa-bapamu, ketika aku menyuruh mereka dari Kadesh-Barnea untuk melihat-lihat negeri itu;
32:9 mereka berjalan sampai ke lembah Eskol, melihat-lihat negeri dan membuat enggan hati orang Israel, sehingga mereka tidak mau pergi ke negeri yang diberikan TUHAN kepada mereka.
32:10 Maka bangkitlah murka TUHAN pada waktu itu dan Ia bersumpah:
32:11 Bahwasanya orang-orang yang telah berjalan dari Mesir, yang berumur dua puluh tahun ke atas, tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, oleh karena mereka tidak mengikut Aku dengan sepenuh hatinya,
32:12 kecuali Kaleb bin Yefune, orang Kenas itu, dan Yosua bin Nun, sebab keduanya mengikut TUHAN dengan sepenuh hatinya.
32:13 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN kepada orang Israel, sehingga Ia membuat mereka mengembara di padang gurun empat puluh tahun lamanya, sampai habis mati segenap angkatan yang telah berbuat jahat di mata TUHAN.
32:14 Dan sekarang kamu bangkit ganti bapa-bapamu, suatu kawanan orang-orang berdosa, untuk menambah lagi murka TUHAN yang menyala-nyala kepada orang Israel itu.
32:15 Jika kamu berbalik membelakangi Dia, maka kamu akan lebih lama lagi dibiarkan-Nya tinggal di padang gurun dan kamu akan membawa kemusnahan atas seluruh bangsa ini."
32:16 Tetapi mendekatlah mereka kepadanya serta berkata: "Kami hendak mendirikan kandang-kandang kambing domba di sini untuk ternak kami dan kota-kota untuk anak-anak kami,
32:17 tetapi kami sendiri akan mempersenjatai diri dan dengan bersegera kami akan berjalan di depan orang Israel, sampai kami membawa mereka ke tempatnya; sementara itu anak-anak kami akan tinggal dalam kota-kota yang berkubu oleh karena penduduk negeri ini;
32:18 kami tidak akan pulang ke rumah kami, sampai setiap orang Israel memperoleh milik pusakanya;
32:19 sebab kami tidak mau menerima milik pusaka di seberang sungai Yordan sana dan seterusnya, apabila kami mendapat milik pusaka di seberang sungai Yordan sini, di sebelah timur."
32:20 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Jika kamu hendak berbuat demikian, jika kamu hendak mempersenjatai diri untuk berperang di hadapan TUHAN,
32:21 dan setiap orang dari kamu yang telah bersenjata hendak menyeberangi sungai Yordan di hadapan TUHAN, sampai Ia menghalau musuh-musuh-Nya dari hadapan-Nya,
32:22 sehingga negeri itu takluk ke hadapan TUHAN, dan jika kemudian kamu pulang, maka akan bebaslah kamu dari kewajibanmu kepada TUHAN dan kepada Israel, dan negeri inipun akan menjadi milikmu di hadapan TUHAN.
32:23 Tetapi jika kamu tidak berbuat demikian, sesungguhnya kamu berdosa kepada TUHAN, dan kamu akan mengalami, bahwa dosamu itu akan menimpa kamu.
32:24 Dirikanlah kota-kota bagi anak-anakmu dan kandang-kandang bagi kambing dombamu, dan perbuatlah apa yang telah kamu ucapkan."
32:25 Maka berkatalah bani Gad dan bani Ruben itu kepada Musa: "Hamba-hambamu ini akan berbuat seperti yang diperintahkan tuanku.
32:26 Anak-anak dan isteri-isteri kami, ternak dan hewan kami akan tinggal di sini di kota-kota Gilead,
32:27 tetapi hamba-hambamu ini akan menyeberang di hadapan TUHAN untuk bertempur, yakni setiap orang yang bersenjata untuk berperang, seperti yang dikatakan tuanku."
32:28 Lalu Musa memberi perintah mengenai mereka kepada imam Eleazar dan kepada Yosua bin Nun, dan kepada kepala-kepala puak dari suku-suku Israel,
32:29 kata Musa kepada mereka: "Jika bani Gad dan bani Ruben itu telah menyeberangi sungai Yordan bersama-sama dengan kamu untuk berperang di hadapan TUHAN, yakni semuanya orang yang bersenjata untuk berperang, dan jika negeri itu telah takluk kepadamu, maka haruslah kamu memberikan tanah Gilead kepada mereka sebagai milik.
32:30 Tetapi jika mereka tidak menyeberang dengan bersenjata bersama-sama dengan kamu, maka haruslah mereka menerima tanah miliknya di tengah-tengahmu di tanah Kanaan."
32:31 Lalu bani Gad dan bani Ruben itu menjawab: "Apa yang difirmankan TUHAN kepada hamba-hambamu ini akan kami lakukan.
32:32 Kami sendiri akan menyeberang dengan bersenjata di hadapan TUHAN ke tanah Kanaan, tetapi bagi kami tetaplah tanah milik pusaka kami di seberang sungai Yordan sini."
32:33 Lalu Musa memberikan kepada mereka, kepada bani Gad, kepada bani Ruben dan kepada setengah suku Manasye bin Yusuf: kerajaan Sihon, raja orang Amori, dan kerajaan Og, raja Basan, yakni negeri mereka beserta kota-kotanya di seluruh negeri itu, dengan daerah-daerah setiap kota itu.
32:34 Maka bani Gad membangun kota-kota Dibon, Atarot, Aroer,
32:35 Atarot-Sofan, Yaezer, Yogbeha,
32:36 Bet-Nimra, Bet-Haran, sebagai kota-kota yang berkubu dan sebagai tempat kandang-kandang kambing domba.
32:37 Dan bani Ruben membangun kota-kota Hesybon, Eleale, Kiryataim,
32:38 Nebo, Baal-Meon, --dengan mengganti nama-namanya--dan Sibma; dan mereka memberi nama lain kepada kota-kota yang dibangun mereka itu.
32:39 Bani Makhir bin Manasye pergi ke Gilead; mereka merebutnya dan menghalaukan orang Amori yang ada di sana.
32:40 Lalu Musa memberikan Gilead kepada Makhir bin Manasye dan diamlah ia di sana.
32:41 Yair, anak Manasye, pergi merebut dusun-dusunnya dan menamainya Hawot-Yair.
32:42 Nobah pergi merebut Kenat dengan segala anak kotanya dan menamainya Nobah menurut namanya sendiri.

dalam hal ini karena membahas soal "isi alkitab" maka saya akan berargumentasi soal bilangan 31:21 = agar kita tahu betul konteks sebenarnya soal "HUKUM MUSA" dalam hal ini!

= saya ingin tahu sejauh mana "pemahaman Duladi" soal al-kitab(kalau sebelumnya pemahamannya sudah saya kupas ....... dan kita tunggu kupasan berikutnya.....

dan setelah membahas soal "perang dalam Alkitab" sampai tuntas maka selanjutnya saya akan melanjutkan menjawab tuduhan Duladi tentang Ayat jahat didalam Alqur'an!

siapa yang jahat ayatnya atau yang menuduh??? kita lihat saja perkembangan diskusi ini selanjutnya!

bersambung



Sdr Romadi :: tanggal 22 Mei 2007 20:38:03

Duladi menulis

Romadi menulis:
3. bagaimana pesan Yesus tentang HUKUM MUSA :
matius 5:17-
17. "Jangan menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat, yaitu hukum yang terdapat dalam Kitab Suci Taurat, atau Firman yang telah disampaikan Allah melalui para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."
18. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sebelum langit dan bumi lenyap, satu titik atau satu huruf terkecil pun dari Kitab Suci Taurat tidak akan ditiadakan sampai semuanya digenapi.
19. Sebab itu barangsiapa meniadakan salah satu perintah yang terkecil sekalipun dari hukum Taurat lalu mengajarkannya kepada orang lain, maka ia akan memperoleh kedudukan yang paling rendah dalam Kerajaan Surga. Tetapi barangsiapa melakukan hukum Taurat dan mengajarkannya, maka ia akan memperoleh kedudukan yang tinggi dalam Kerajaan Surga.
20. Karena itu Aku berkata kepadamu, jika kamu tidak melakukan kehendak Allah lebih daripada para ahli Kitab Suci Taurat dan orang-orang dari mazhab Farisi, maka kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
pesan Yesus dalam hal ini sangat-sangat Jelas!
1. ia tidak menghapus / membatalkan hukum Taurat tetapi hanya menggenapi/ melengkapi...

Duladi menegaskan kembali:

Yesus tidak menghapus HUKUM TAURAT (=10 PERINTAH), tetapi ia menghapus Tradisi Nenek Moyang (yg juga tertulis dalam Kitab Taurat).

Yesus menggenapi HUKUM TAURAT (=10 PERINTAH), dan sekaligus melengkapinya sehingga makin sempurna, yaitu menjadi HUKUM KASIH.

***==****

romadi menjawab

he...he...he... jadi menurut anda hukum Taurat hanya 10 perintah saja = diluar 10 perintah bukan hukum Taurat???

sekali lagi apa yang anda sampaikan tersebut benar adanya = berdasarkan apa yang tertulis didalam alkitab atau hanya "mimpi / asumsi" saja.....

saatnya menjelaskan!!!!!

2. Romadi menulis:
dan untuk mendukung "argumentasinya" ia membanding-bandingkan dengan Al-Qur'an,yang kenyataannya ia tidak memahami tentang isi Al-Qur'an!
tetapi setidaknya persoalan pelajaran, didalam Al-Qur'an sangat jelas bahwa didalam Al-Qur'an tidak hanya persoalan perintah dan larangan tetapi ada juga kisah-kisah yang ada pelajaran didalamnya.

Qs Yusuf 111

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

Duladi menegaskan:

Saya tahu, di dalam Alquran (yg katanya 100% perkataan-perkataan Awloh), di samping PERINTAH & LARANGAN, juga ada secuil-secuil kisah sejarah yg diceritakan oleh nabi Anda Muhammad secara menggelikan dan tidak jelas.

Dan mengenai ayat yang Anda tulis di atas (QS Yusuf 111), apakah pantas perkataan itu dari mulut Tuhan? Bukankah itu sama dengan perkataan Rasul Paulus seperti yang Anda comot untuk membenarkan pendapat Anda? Apabila Awloh di dalam Alquran ternyata hikmatnya tidak lebih dari seorang Rasul Paulus, apakah "ia" bisa diyakini sebagai TUHAN YANG MENJADI PENGUASA ALAM SEMESTA? Ingat, inilah yg akan menjadi bahan kajian kita di forum debat khusus ini.

Romadi menulis:
ketidak mampuan memahami banyak kisah didalam Al-Qur'an termasuk kecaman-kecaman terhadap perilaku sebagian "orang Yahudi dan Nasrani" maka ia memahaminya hanya sekedar kulitnya saja = tidak mampu menangkap subtansi pesan / pelajaran didalam kisah-kisah tersebut!

Duladi bertanya:
Nah, itulah yg harus bisa Romadi jelaskan dengan ARGUMENTASI yg berlandaskan AKAL & NALAR. Jangan cuma mengandalkan iman yg buta semata, ngamuk gak karuan karena tidak bisa menjawab keabsurdan kitab sucinya sendiri.

Romadi yang terhormat,

Jangan dikira Muslim yg bisa menemukan kesalahan-kesalahan dalam Kekristenan akan mengubah status Islam dari keliru menjadi benar.

Itu cara pembenaran yang menggelikan.

*****==****

he...he...he... lagi-lagi Duladi memamerkan "minimnya pengetahuannya" tentang al-qur'an,yang katanya soal kisah didalam al-qur'an hanya secuil !

lebih dari sepertiga isi al-Qur'an merupakan kisah orang-orang terdahulu, tetapi jelas formatnya bukan format dongeng..yang harus menyampaikan "tetek bengek" yang nggak penting!!

karena Al-Qur'an bukan kitab cerita tetapi kitab yang penuh pelajaran didalamnya!!

bersambung

Sdr Romadi :: tanggal 23 Mei 2007 20:23:27

1 duladi menulis

Dengan segala hormat, mohon dijawab:

romadi menjawab

sepertinya anda sangat sering sekali memotong "jawaban" dengan pertanyaan yang istilah menggunakan "mohon" tetapi kalau tidak dijawab disimpulkan yang bukan-bukan = kesimpulan yang berdasarkan fantasi dan asumsi!

dan sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari saya soal "hukum Taurat" dan soal bilangan 31 dan 32.......

dalam hal ini sebenarnya saya belum selesai menjawab postingan anda... banyak yang terlewati..... = apakah permintaan harus ditanggapi tersebut sebagai "trik" agar saya terkesan melompati??? (seperti penilaian agustinus)

2. duladi menulis

Anda mengutip pernyataan saya:

"Pesan yang disampaikan Tuhan untuk suatu bangsa, adalah tidak tabu bila kita sebagai bangsa di luar bangsa tersebut turut mempercayainya. Sebab Tuhan bukan hanya milik satu bangsa"

Benar, saya mempercayai apa yang dikatakan Tuhan, termasuk apa yang Tuhan katakan kepada orang Israel untuk memerangi bangsa kafir. Saya percaya. Dan saya tahu, kalau itu adalah kisah sejarah.

Karena otak Anda sedang buntu, saya akan bantu Anda.

Di dalam Kitab Taurat, yaitu kitab Kejadian, ada perintah Tuhan kepada nabi Nuh untuk membangun sebuah perahu besar.

Nuh membangun perahu besar, itu dasarnya adalah PERINTAH TUHAN.

Saya PERCAYA, kalau Tuhan memberi perintah kepada Nuh untuk membuat perahu besar.

Apakah Perintah Tuhan itu harus juga kita ikuti di masa sekarang?

Apakah umat Kristen juga diharuskan membangun perahu besar?

Anda yang gila atau saya yang gila?

Ada satu lagi.

Abraham akan menyembelih anaknya. Ini atas perintah Tuhan.

Saya PERCAYA kalau Tuhan yang memberi perintah kepada Abraham untuk mengorbankan anaknya.

Lalu apakah karena ini PERINTAH TUHAN, kami umat Kristen diharuskan menyembelih anak-anak kami?

Kenapa otak Anda tidak bisa mengerti, kepada siapa perintah itu ditujukan? Dan untuk maksud apa perintah-perintah Tuhan itu disampaikan? Serta pada zaman apa Tuhan menyampaikan perintah-perintah tersebut?

romadi menjawab

he.....he....he... kok suka menggunakan kata: "otak-otak" ya??
kalau nanti saya membalas yang sama dianggap menyerang pribadi dan kekanak-kanakan,tidak dewasa dll

apakah dalam hal ini anda sedang menunjukkan kedewasaan anda?? atau justru sebaliknya?????

subtansi argumentasi bantahan anda adalah soal adanya perintah buat perahu untuk nabi Nuh dan perintah mengorbankan anak untuk Nabi Ibrahim/Abraham!

sekarang kalau anda ingin serius mempertanyakan soal tersebut maka tunjukan kepada saya bahwa itu merupakan "hukum Musa" walaupun tertulis di kitab kejadian??

dan adakah peryataan didalam kitab kejadian Abraham bahwa soal penyembelihan anak yang diperitahkan kepada Ibrahim tersebut harus dilakukan manusia lain??

bandingkan dengan perintah "sunat daging" !!

kemudian apakah generasi selanjutnya yang berpegangan Taurat melaksanakan yang mana??

bandingkan dengan bilangan 31: 21 yang tegas merupakan hukum Musa!!

jadi bilangan 31 tidak bisa disamakan dengan perintah kepada Ibrahim dan kepada Nuh

ingat pernyataan yesus tentang Hukum Musa = hukum yang diperintahkan kepada Musa??

tetapi jelas dalam perintah kepada Nuh dan Abraham/Ibrahim ada pelajaran besar yang bisa dipahami / hikmah kepada Manusia sampai kini!

perintah Allah kepada Nuh terkesan konyol dan tidak masuk akal ,tidak logis akal buat orang-orang sekelingnya = orang yang tidak beriman!

maka bagi orang beriman tidak hanya membatasi "dengan logika semata" tetapi perlu sikap tunduk dan patuh kepada perintah Tuhan =

perintah Tuhan diatas pertimbangan logika dan analisa sempit manusia!

perintah kepada Ibrahim adalah sebauh "ujian yang besar" bagi Ibrahim/Abraham termasuk manusia sampai saat ini!

disini sangat jelas bahwa orang-orang pilihan lagi-lagi tidak hanya mengandalkan "logika dan analisa semata" tetapi sikap tunduk dan patuh kepada Tuhan!

disinilah tentang arti "CINTA" yang sesungguhnya....... ujian demi ujian telah dilalui oleh Ibrahim .....
saya akan ambil contoh dengan konteks diskusi ini!

yang sebelumhya dijanjikan "keturunan yang melimpah" tetapi hingga masa tuannya belu saja ia di karuniai anak.......

setelah sekian lama menanti dan menunggu akan dikarunia anak.....
ketika saatnya tiba....
dan dengan waktu yang tidak lama....
harus berpisah dengan anak yang didamba-dambakan......

dan ujian demi ujian tidak selesai.... sudah sangat berumur tetapi diperintahkan "untuk bersunat daging" dan lagi-lagi tidak hanya berdasar pada logika dan akal saja tetapi tetap melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan!

dan kemudian diuji lagi dengan perintah "menyembelih anak yang sangat dicintainya"

apakah Abraham/Ibrahim hanya berdasarkan logika semata??? tetapi ia tetap tunduk dan patuh kepada perintah Allah!!

apakah menurut akal dan logika anda Tuhannya Abraham adalah Tuhan yang jahat?? = pertanyaan ini akan anda jawab atau akan anda lompati saja???

tetapi lagi-lagi Ibrahim/Abraham tidak melakukan sesuatu yang hanya berdasarkan logika dan akalnya saja tetapi sikap tunduk dan patuh!

3. Saya tak akan meneruskan ke tahap selanjutnya..... Kalau Anda tidak menjawab pertanyaan satu ini.

Bila Anda mau mundur, silahkan. Anda bisa meniru Sdr Martin yang menghilang dari forum ini tanpa pamit setelah sebelumnya menantang debat membandingkan Alquran dengan Alkitab.

Apakah Anda sudah siap menyatakan “KALAH SEBELUM MEMBUKTIKAN KEBENARAN ISLAM”?

romadi menjawab

he...he...he... anda lagi-lagi berfantasi bahwa saya akan mundur dll??

apakah anda tidak bisa memahami penutup tulisan : Bersambung???

sebenarnya banyak yang ingin saya sampaikan dalam forum ini!

menjawab postingan sdr Yusak,Feivel dll..... tetapi lagi-lagi hanya waktu saja yang harus dibagi-bagi.....



Sdr Romadi :: tanggal 25 Mei 2007 22:21:50

buat duladi

saya akan ringkas postingan anda yang terakhir

1. anda menuntut romadi membaca alkitab dengan cerdas.
2. anda menuntut romadi membaca alkitab dengan jujur.
3. anda menuduh romadi tidak melihat konteks.
4. anda menuduh romadi tidak bisa membaca dengan baik.
5. anda menuduh romadi menggurui orang Kristen
6. anda menuduh Romadi menutup mata penjelasan anda.

dan subtansi yang anda sampaikan seperti itu = apakah anda masih ada yang perlu ditambahkan???

= apakah postingan anda tersebut "bersih" dari menyerang pribadi "yang anda sangat alergi soal itu"?

sehingga anda membuat aturan seperti ini:

"Kepada Sdr Romadi maupun Sdr Duladi, tetaplah fokus pada masalah agama, tidak membahas masalah pribadi."

sehingga perlu membuat aturan = begitu banyak postingan saya (romadi) yang anda hapus karena dianggap menyalahi "aturan anda"?

berapa kali saya mengingatkan soal aturan yang anda buat tetapi kenyataannya anda tidak ada perubahan sama sekali!

sekarang akan saya jawab tuduhan-tuduhan anda tersebut!

dalam hal ini saya sampaikan pasal 31 dan 32 secara utuh = saya memberi kesempatan anda terlebih dahulu untuk menjelaskan pemahaman anda tentang ayat-ayat tersebut!

tetapi kenyataannya anda hanya "terkukung dalam ayat tentang pentahiran saja = tidak memperhatikan "sebab" perintah tersebut! dan juga perintah-perintah sesudahnya.

sangat jelas sekali bahwa perintah pentahiran tersebut ,seperti yang anda tulis sendiri!

akan saya kutip :

"Bagi para tentara diharuskan menguduskan dirinya selama 7 hari di luar perkemahan. Mereka yang telah bersentuhan dengan mayat, mereka yang telah membunuh orang, haruslah mentahirkan dirinya terlebih dahulu. Inilah ketetapan Hukum yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Hanya segala peralatan yang tahan api haruslah disucikan dengan api selain juga dengan air, dan peralatan yang tidak tahan api haruslah disucikan dengan air."

perintah pentahiran karena sebelumnya ada "perang" = habis membunuh.menyentuh mayat dll

kalau anda menggunakan logika yang cerdas maka kalau tidak ada berperang maka tidak perlu melaksanakan hukum tersebut!

kalau berperang dilarang menurut alkitab maka tak perlu ada hukum pentahiran!

jadi hukum tersebut ada karena ada sebab,dan penyebabnya adalah "PERANG ! = kalau hukum itu ada maka penyebabnya bukan sesuatu yang terlarang!

jadi dalam hal ini :

1. siapa yang cerdas dan siapa yang tidak , romadi atau Duladi???
2. siapa yang jujur dan siapa yang tidak , Romadi atau Duladi??
3. siapa yang melihat konteks dan siapa yang tidak,Romadi atau Duladi??
4. siapa yang mampu membaca dengan baik atau tidak,Romadi atau Duladi??

sedangkan no 5.... bagaimana anda bisa menyimpulkan kalau saya sedang menggurui??

kenyataanya saya tidak pernah memposisikan sebagai guru anda ataupun guru orang Kristen = bandingkan dengan sikap anda "yang memposisikan saya sebagai "murid sekolah minggu dan anda memposisikan sebagi Guru atau pendeta?

jadi siapa yang bersikap menggurui,Romadi atau Duladi??

sedangkan no: 6 benarkah saya menutup mata dengan penjelasan anda???

kenyataannya saya memperhatikan argumentasi anda tetapi fakta yang ada argumentasi anda hanya mendasarkan kepada logika semata = tidak mendasarkan kepada apa yang tercatat didalam alkitab!

sebelumnya anda berdasar pada Matius 15 tetapi ketika saya tanggapi ,bahkan saya sampaikan ayat tersebut secara utuh anda justru sama sekali tidak menanggapi argumentasi saya (romadi
Kini, saya sedang merampungkan esai saya untuk penjelasan-penjelasan Anda mengenai ayat-ayat perang dalam Alquran.

Wassalam.

******==****

sebenarnya ilustrasi soal "perintah penyembelihan dan membuat perahu" adalah ilustrasi yang lari dari konteks sebelumnya yaitu persoalan "bilangan 31" yang didalamnya ada pernyataan tegas "bahwa itu merupakan hukum Musa" yang menurut Yesus hukum itu tidak dirombak apalagi dihilangkan!

tetapi saya sengaja menjawab terlebih dahulu pertanyaan tersebut karena kalau saya tanggapi dengan "ulasan pertanyaan tersebut yang lari dari konteks yang saya sampaikan, maka Duladi akan berfantasi.... seperti kebiasaannya!!

sehingga sebelumnya mengandai-andai Romadi menyerah.... jelas sekali dalam hal ini Duladi sudah seperti kegerahan dalam membahas "soal perang didalam alkitab"!

dan sepertinya ia ingin bersiap-siap mengajak membahas "soal perang didalam Al-Qur'an"!

sebenarnya keinginan tersebut adalah keinginan yang aneh = mengingatkan saya kepada aoa yang ia tulis sendiri yaitu soal "CONGOR"

sebelumnya saya coba menjawab soal tuduhannya tentang Al-Qur'an tetapi belum sampai selesai ia sudah membantah soal perang didalam alkitab maka akhirnya jawaban dari saya terpaksa ditunda dahulu untuk menggali lebih jauh tentang bilangan 31 dan sepertinya ia suka lari kemana-mana sedangkan dalam hal ini saya konsisten menggali soal isi alkitab berdasar dengan alkitab pula......(dan banyak lagi yang membuat Duladi menanggapi tidak sesuai dengan konteks sebelumnya

dan yang paling terakhir adalah soal HUKUM MUSA yang terdapat di Bilangan 31:21,awalnya ia menuduh romadi mengutip ayat tersebut tidak sesuai dengan konteks.. tetapi saat saya memberikan ayat-ayat yang utuh = Bilangan 31 & 32 secara utuh ia lari ke masalah Ibrahim dan Musa = ia tidak menjelaskan tuduhannya bahwa Romadi mengutip Bilangan 31: 21 diluar konteks tetapi justru lari kepersoalan Ibrahim dan Nuh dengan membuat pertanyaan yang harus dijawab, dan sudah saya jawab pula pertanyaannya....

dan kini ia membuat kesimpulan dan di beri kata-kata bahwa diskusi soal perang sudah selesai = artinya Duladi menyerah untuk melanjutkan diskusi perang didalam alkitab!

sedangkan jelas dalam hal ini saya (romadi) belum selesai menjawab semua postingan anda soal perang didalam alkitab dan anda sampai saat ini dari diskusi sejak awal tidak pernah memberikan bukti sandaran / dasar yang jelas bahwa bilangan 31 hanya sejarah!

maka dengan logika kalah menang anda dalam hal ini sudah kalah telak!

anda sama sekali tidak berani membahas soal "pentahiran" kemudian soal rampasan perang dll yang ada didalam alkitab.

dan banyak lagi persoalan yang anda permasalahkan yang terdapat didalam Al-Qur'an padahal persoalan-persoalan tersebut juga terdapat didalam alkitab.

persoalan tentang kekerasan,persoalan tentang kenabian,persoalan tentang rampasan perang,persoalan tentang kecaman terhadap kelompok tertentu dll ada didalam kajian soal bilangan 31 ini(dan konteks ayat lain yang bersangkutan)

setidaknya saya baru menyampaikan bahan mentah dari Bilangan 21-32!

jadi sekali lagi siapa yang akan lari dalam diskusi soal ini???? akan terlihat jelas!!!!

maka kedepan dalam menjawab soal tuduhan-tuduhan anda tersebut akan saya jawab dengan ayat alkitab maupun ayat al-Qur'an!

dan dalam 4 point yang anda sampaikan tersebut saya akan menanggapi point no:3 dan 4

saya tidak menanggapi point no:1 dan no 2 karena yang disampaikan adalah pengakuan tentang "nilai positif" jadi tidak perlu saya tanggapi

point no 3 anda menganggap saya(romadi) tidak bisa mana hukum Musa dan mana yang bukan,tetapi sebaiknya akan saya kutip tulisannya:

inilah tulisan Duladi

" ketiga, walaupun Anda sudah bisa membedakan mana yang hukum Musa dan mana yang bukan, mungkin Anda masih rancu akan perintah mana yang masih harus diikuti dan mana perintah yang sudah tidak harus diikuti. Hal yang perlu Anda ketahui dan ini sebenarnya sudah saya tuliskan berulangkali, bahwa kita mesti melihat konteks zaman dan maksud perintah tersebut dibuat. Zaman di mana Musa hidup sudah berbeda dengan zaman di mana kita hidup. Hidup yang orientasinya duniawi, tentu berbeda dengan cara hidup yang orientasinya surgawi."

dalam penjelasannya ini lagi-lagi Duladi hanya menyalahkan tetapi sebenarnya ia tidak menjawab pertanyaan Romadi sebelumnya,pertanyaannya adalah:

pemahaman Duladi soal hukum musa:

Yesus tidak menghapus HUKUM TAURAT (=10 PERINTAH), tetapi ia menghapus Tradisi Nenek Moyang (yg juga tertulis dalam Kitab Taurat).

Yesus menggenapi HUKUM TAURAT (=10 PERINTAH), dan sekaligus melengkapinya sehingga makin sempurna, yaitu menjadi HUKUM KASIH.

***==****

romadi menjawab

he...he...he... jadi menurut anda hukum Taurat hanya 10 perintah saja = diluar 10 perintah bukan hukum Taurat???

sekali lagi apa yang anda sampaikan tersebut benar adanya = berdasarkan apa yang tertulis didalam alkitab atau hanya "mimpi / asumsi" saja

****

kalau anda tidak mampu menjelaskan soal ini maka anggapan saya hanya suka berasumsi dan berfantasi terbukti dengan jelas!

apakah pertanyaan seperti itu tidak mampu anda tangkap??

adakah dasar yang menjelaskan kalau hukum Musa hanya 10 perintah Allah saja?? =

buat pembaca yang kurang jelas karena saya sering menganggap Duladi suka berasumsi dan bermimpi (karena sebelumnya sdr Khodir mempermasalahkan soal ini)

yaitu punya pemmbelaan ataupun menolak tidak punya dasar yang jelas,semua berdasarkan logika dan analisanya = soal ini saya singgung dalam perintah Allah untuk Nuh dan Ibrahim = apakah anda mampu memahami soal itu????

dan benarkah pada zaman Musa tidak ada penjelasan soal "hari kemudian= hari pembalasan??


duladi menulis

Keempat, saya tahu ada keengganan dari diri Anda untuk pernah menyatakan persetujuan dengan saya, bisa saja karena Anda hendak menjaga prestise atau karena sebab lain, maka dibaca dari pernyataan-pernyataan Anda mulai dari postingan awal yang membahas masalah ini sampai postingan terakhir, Anda rupanya sudah bisa memahami cukup baik akan perbedaan arti PELAJARAN dengan PERINTAH, mana Hukum Musa dan bukan hukum Musa, dan tentu saja, mana yang sejarah dan mana yang bukan sejarah. Saya anggap, materi perang dalam Bibel ini sudah selesai.

***==***

romadi menjawab

setuju dan tidak setuju soal apa??

kalau setuju bahwa Bilangan 31 hanya sejarah = tidak terdapat hukum Musa disana jelas saya tidak setuju!

kalau setuju soal hukum Taurat hanya 10 perintah jelas saya tidak setuju,karena banyak fakta yang tercatat didalam alkitab yang diluar 10 perintah termasuk Hukum musa salah satunya adalah yang tertulis didalam Bilangan 31 & 32,yang menurut Yesus tidak dirombak dan tidak boleh dihapus!

maka dalam hal ini yang menganggap kalau persoalan ini selesai jelas ia sedang menyerah karena kehabisan argumentasi dalam persoalan ini = sudah kalah......

walau saya tidak punya target menang kalah tetapi fakta jelas bahwa anda ingin lari ketema lain (setidaknya sudah terlihat saat anda menganggap saya tidak ikhlas untuk menyelesaikan soal ini = bagaimana dianggap selesai saya saja,baru menanggapi argumentasi anda dan baru menyampaikan bahan mentah = ayat-ayat yang perlu didiskusikan dan persoalan-persoalan tersebut sangat berkaitan dengan tuduhan-tuduhan anda kepada Islam!!

saya akan coba lanjutkan jawaban terhadap postingan duladi sebelumnya yang belum saya tanggapi

***=***

II Romadi menulis:

3. bagaimana pesan Yesus tentang HUKUM MUSA :
matius 5:17-
17. "Jangan menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat, yaitu hukum yang terdapat dalam Kitab Suci Taurat, atau Firman yang telah disampaikan Allah melalui para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."

18. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sebelum langit dan bumi lenyap, satu titik atau satu huruf terkecil pun dari Kitab Suci Taurat tidak akan ditiadakan sampai semuanya digenapi.

19. Sebab itu barangsiapa meniadakan salah satu perintah yang terkecil sekalipun dari hukum Taurat lalu mengajarkannya kepada orang lain, maka ia akan memperoleh kedudukan yang paling rendah dalam Kerajaan Surga. Tetapi barangsiapa melakukan hukum Taurat dan mengajarkannya, maka ia akan memperoleh kedudukan yang tinggi dalam Kerajaan Surga.

20. Karena itu Aku berkata kepadamu, jika kamu tidak melakukan kehendak Allah lebih daripada para ahli Kitab Suci Taurat dan orang-orang dari mazhab Farisi, maka kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

pesan Yesus dalam hal ini sangat-sangat Jelas!
1. ia tidak menghapus / membatalkan hukum Taurat tetapi hanya menggenapi/ melengkapi...

Duladi menegaskan kembali:

Yesus tidak menghapus HUKUM TAURAT (=10 PERINTAH), tetapi ia menghapus Tradisi Nenek Moyang (yg juga tertulis dalam Kitab Taurat).

Yesus menggenapi HUKUM TAURAT (=10 PERINTAH), dan sekaligus melengkapinya sehingga makin sempurna, yaitu menjadi HUKUM KASIH.

Romadi menulis:
2. hukum Taurat tidak akan di hapus/dibatalkan walau sekecil-kecilnya (dengan ilutrasi huruf terkecil) sebelum bumi dan langit lenyap(kiamat)

Duladi menegaskan kembali:
Benar, HUKUM TAURAT (=10 PERINTAH) tidak akan dihapus walaupun sampai sekecil-kecilnya.

Romadi menulis:
3. siapa yang menghapus / membatalkan apalagi mengajarkan kepada orang lain maka ia akan mendapatkan kedudukan terendah di kehidupan akan datang tetapi sebaliknya orang yang melaksanakan hukum Taurat maka ia akan mendapat kedudukan yang tinggi di kehidupan akan datang

Duladi menegaskan kembali:
Benar, siapa yang menghapus/membatalkan 10 PERINTAH, ia akan mendapat tempat yg hina di akhirat.

******==*****

romadi menanggapi

dari penegasan diatas maka Duladi memahami bahwa Taurat hanya 10 perintah!

maka berikan bukti-bukti keyakinan anda tersebut,kalau anda tak mampu menjelaskan soal ini maka apa yang anda lakukan tidak ada artinya = bantahan anda tidak punya dasarnya!!

III Romadi menulis:
4. jika "pengikut" Yesus tidak bisa lebih baik dari orang Farisi maka ia tidak akan masuk syurga!

Duladi menegaskan kembali:
Benar, orang Farisi adalah orang-orang munafik, yang mengajarkan "Hormatilah orang tuamu", tapi ia juga mengajarkan, "Memberikan uang persembahan kepada Tuhan lebih bernilai daripada mengurusi kehidupan orang tuamu yg sebatang kara."

lho..... yang jelas persoalan Munafiknya orang farisi bukan hanya persoalan yang anda sampaikan.

tetapi banyak tercatat kecaman-kecaman Yesus kepada orang Farisi Saduki =apakah mengecam tindakan orang-orang yang menyimpang itu jahat???

kalau anda menganggap Jahat maka anda menganggap Yesus berbuat jahat,kalau anda menganggap bahwa itu tidak jahat kenapa ayat-ayat Al-qur'an yang mengecam kelompok-kelompok yang menyimpang anda anggap jahat??

IV Romadi menulis

soal Matius 5:17-20 dibantah dengan argumentasi Yesus menyempurnakan Taurat = Ia tidak memperhatikan "tidak merombak/menghapus dll" tetapi hanya menggenapi!
menggenapi dan tidak merombak sebelumnya adalah " sebelumnya ganjil diberi tambahan jadi genap" tetapi hukum-hukum lama tetap berlaku, dan yang menggelikan persoalan ini dianggap "yang mempersoalkan hanya orang Islam" = Duladi menunjukkan pengetahuannya yang minim soal "pemahaman-pemahaman" dalam kelompok-kelompok Kristen, yang sebagian masih mempertahankan hukum Taurat karena berdasarkan pesan ini!

Duladi menjawab dengan "suara burung gagak" yang kesana kemari = persoalan tersebut sudah saya jawab sebelumnya tetapi ada yang belum saya kutip dan saya jawab,yaitu mengenai Matius 15

dalam hal ini Duladi tidak menjelaskan ayat yang keberapa!
sebaiknya saya postingkan Matius 15 secara utuh:

15:1 Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata:

15:2 "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."

15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?

15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.

15:5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,

15:6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.

15:7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:

15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

15:10 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:

15:11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."

15:12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"

15:13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.

15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

15:15 Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.

15:31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.

15:32 Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."

15:33 Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?"

15:34 Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."

15:35 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.

15:36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.

15:37 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.

15:38 Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

15:39 Lalu Yesus orang banyak itu pulang. Ia naik perahu dan bertolak ke daerah Magadan.




Sdr Duladi :: tanggal 26 Mei 2007 00:58:35

Intinya, Anda sudah menyadari kekeliruan Anda bahwa itu bukan KETETAPAN MEMERANGI ORANG MIDIAN, tetapi KETETAPAN MENGENAI CARA MENAHIRKAN DIRI/PERALATAN.

Saya setuju pada perkataan Anda, bahwa KETETAPAN PENTAHIRAN DIRI/PERALATAN itu ada sebab-musababnya, yaitu gara-gara ADA PERANG DG ORANG MIDIAN.

Di masa-masa selanjutnya, memang umat Israel masih terus terlibat pada peperangan-peperangan, bahkan sampai di zaman raja-raja. Peperangan demi peperangan yang mereka lakukan itu bukan dilandasi oleh ketetapan bahwa mereka harus perang, tetapi karena situasi dan kondisi yang mengharuskan mereka bertempur. Walaupun di dalam Alkitab tidak dituliskan, bisa jadi mereka terus mengaplikasikan Hukum Musa tentang tata cara pentahiran diri dan peralatan perangnya setiap kali mereka selesai berperang.

Dan karena zaman telah berubah, yaitu zaman sesudah Pembuangan ke Babel, yang puncaknya adalah zaman Kristus, Tuhan sudah tidak lagi menjanjikan NEGERI DUNIAWI, melainkan Negeri Surgawi, maka segala ketetapan Hukum Musa selain dari pada 10 Perintah dianggap telah usang. Sebab kita tidak lagi berkiblat pada JANJI TANAH KANAAN, tetapi JANJI SURGA, sehingga inti pengajaran kita adalah berpedoman pada Yesus, tidak lagi pada Musa.

Apabila Yesus berkata: "Hukum Taurat tidak boleh ditiadakan", maka ini maksudnya adalah Hukum yang Sepuluh itu.

Kenapa saya katakan bahwa yang Yesus maksudkan adalah Kesepuluh Hukum Allah? Kita bisa memahami ini berdasarkan perkataan-perkataan Yesus selanjutnya, yaitu mulai Matius 5:21 sampai Matius 7:29.

1) Matius 5:21-26, membahas perintah keenam dari Hukum yang Utama (Jangan Membunuh).

2) Matius 5:27-30, membahas perintah ketujuh dari Hukum Taurat (Jangan Berzinah).

3) Matius 5:31-32, membahas tentang ajaran Musa yang menjabarkan perintah ketujuh di atas, yaitu akibat dari perzinahan dan hal-hal apa yg dapat menyebabkan terjadinya zinah, yg dalam hal ini adalah perceraian.

4) Matius 5:33-37, membahas tentang ajaran Musa yang menjabarkan perintah kesembilan (tentang Dusta dan Fitnah). Dalam ajaranNya, Yesus mengatakan bahwa setiap orang haruslah berkata jujur; kalau ya katakan ya dan kalau tidak katakan tidak. Bersumpah justru dilarang. Sebab kebenaran perkataan kita tidak harus bertopang pada sumpah, sehingga apabila tidak bersumpah maka boleh berbohong. Untuk menghindari perilaku yang demikianlah Yesus melarang kita bersumpah.

5) Matius 5:38-42, membahas tentang ajaran Musa yang menjabarkan perintah kesepuluh (tentang mengingini apapun yg dimiliki sesama/ketamakan/iri/dengki). Justru dalam ajaranNya, Yesus bukan membicarakan subyek, tapi membicarakan obyek penderita. Yesus sedang memberikan pengajaran kepada orang yang menjadi korban aniaya atau korban ketamakan dari sesamanya. Yesus memberi contoh: Kalau orang menghendaki kita berjalan sejauh 1 mil, justru kita malah memberi dia perjalanan sejauh 2 mil. Kalau orang mengingini baju kita, maka berikan sekalian jubah kita. Maksud utamanya adalah: Memberi kepuasan kepada orang yang berbuat jahat kepada kita. "Berilah kepada orang yg meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu." Ini adalah salah satu penerapan KASIH. Mengapa kita diharuskan berbuat demikian? Apakah ini suatu kebodohan? Penjelasannya ada di artikel tentang Hukum Karma (http://mengenal-islam.t35.com/hukum_karma.htm)

6) Matius 5:43-48, membahas tentang ajaran Musa yang menjabarkan bagian kedua dari 10 Hukum, yaitu perintah kelima sampai perintah kesepuluh yg berhubungan dengan kasih terhadap manusia. (Bagian pertama, yaitu kasih kepada Allah). Di zaman Musa, ia mengajarkan kasih kepada orang yang baik kepada kita saja, tetapi musuh kita benci. Kita bisa memaklumi hal ini, sebab ketika itu orientasi hidup mereka adalah dunia ini (Negeri Perjanjian). Tetapi oleh Yesus, kita ditekankan untuk hidup berorientasi pada surga, sehingga kasih kita bukan hanya kepada orang yang baik kepada kita saja, tetapi juga mengasihi orang-orang yang tidak selayaknya kita kasihi. Kenapa? Jawabannya juga ada pada artikel tentang Hukum Karma.

7) Matius 6 hingga Matius 7, semuanya juga membahas tentang moral, tak ada satu pun yang membahas tentang TRADISI TAURAT (Tradisi Taurat adalah segala pengajaran Musa yang tidak berhubungan dengan 10 Perintah atau di luar penjabaran tentang itu, biasanya dimaksudkan sebagai tata cara peribadatan untuk pembeda umat Yahudi dengan umat lain). Ajaran-ajaran Moral yang kita dapatkan dari Matius 6 hingga Matius 7 di sini, antara lain:
a) Menghilangkan sikap munafik, pamer, untuk tujuan mendapat hormat dan pujian dari manusia. (Matius 6:1-6; Matius 6:16-18)
b) Contoh doa yang benar. (Matius 6:7-13)
c) Perihal mengampuni sesama. (Matius 6:14-15)
c) Kiblat hidup kita hanya untuk Allah dan surganya, maka dari itu janganlah kita tamak harta duniawi. (Matius 6:19-24)
d) Menyandarkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah. (Matius 6:25-34)
e) Perihal menghakimi sesama. (Matius 7:1-5)
f) Bagaimana kita berperilaku dan bersikap bijaksana (Matius 7:6-14).
g) Peringatan akan datangnya nabi-nabi palsu (Matius 7:15-20).
h) Manusia benar atau tidak, dapat dibuktikan dari buah-buah yang dihasilkannya (Matius 7:17-20).
i) Bagaimana cara hidup umat Tuhan yang benar, tidak hanya benar di bibir saja tapi juga harus bisa dibuktikan dengan tindakan, yaitu menjadi pelaku firman. (Matius 7:21-27)

Dari semua pengajaran Yesus di atas, tidak satu pun membicarakan TRADISI TAURAT, apalagi membicarakan kisah perang dan segala tetek bengeknya. Yesus memberikan pengajaran MORAL, bukan pengajaran tata cara ibadat yang sia-sia (ibadah lahir), di mana ajaran-ajaran Moral Yesus ini semuanya ditujukan untuk Allah, bukan semata-mata untuk pamer di hadapan manusia. Dan moralitas yang diajarkan Yesus ini pada garis besarnya bertumpu pada KASIH. Tak ada firman: "Bencilah kafir, bantailah kafir, jauhi kafir, jangan berteman dengan kafir, sebab kafir itu najis." Justru Yesus malah mengajarkan kebalikannya: "Kasihilah musuhmu."

Hukum Taurat pada dasarnya dipilah menjadi 2 bagian, yaitu HUKUM TAURAT YG UTAMA (10 PERINTAH dan penjabarannya) dan Tradisi Taurat (tata cara agama Yahudi).

Dalil yang menguatkan pandangan umat Kristen ini adalah Matius 15. Di dalam Matius 15 dikisahkan Yesus membedakan "Perintah Allah" dengan "Adat Istiadat Nenek Moyang".

Matius 15:4 => Hormatilah ayah dan ibu sebagai PERINTAH ALLAH.
Matius 15:5-6 => Mempersembahkan korban sebagai TRADISI/ADAT ISTIADAT.

Kita semua tahu, bahwa mempersembahkan korban untuk Allah/Bait Allah adalah ketentuan yang diberikan Tuhan kepada Musa (Keluaran 15:1-30; Keluaran 30:11-16; dll)

Tetapi dari Matius 15 ini, kita jadi tahu mana PERINTAH ALLAH & mana TRADISI YAHUDI. Yesus dengan sangat tegas menyatakan segala ketetapan di luar 10 Perintah adalah sekedar ADAT-ISTIADAT atau TATA CARA AGAMA YAHUDI semata, tak lebih dari itu. Sekalipun itu sumbernya juga dari Allah, tapi itu dimaksudkan untuk tata cara beribadah saja, bukan HUKUM PENGAJARAN MORAL, dan semata-mata untuk adat-istiadat umat Yahudi untuk membedakan mereka dengan bangsa-bangsa lain.

Dengan demikian, Matius 5:17 yang menyatakan Yesus tidak meniadakan Hukum Taurat walau satu titik pun adalah telah jelas dan tidak lagi kabur. Hukum Taurat yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah KITAB TAURAT, melainkan benar-benar Hukum Taurat, yaitu 10 Perintah Allah dan penjabarannya, di luar itu adalah catatan sejarah dan TRADISI KEYAHUDIAN.




Sdr Romadi :: tanggal 27 Mei 2007 10:00:24

1. duladi menulis

Intinya, Anda sudah menyadari kekeliruan Anda bahwa itu bukan KETETAPAN MEMERANGI ORANG MIDIAN, tetapi KETETAPAN MENGENAI CARA MENAHIRKAN DIRI/PERALATAN.

Saya setuju pada perkataan Anda, bahwa KETETAPAN PENTAHIRAN DIRI/PERALATAN itu ada sebab-musababnya, yaitu gara-gara ADA PERANG DG ORANG MIDIAN.
***==***

romadi menjawab

ha....ha.....ha... darimana anda bisa mengatakan intinya saya menyadari kekeliruan?
bukanya anda yang menyadari kekeliruan tersebut,yang kemudian anda menyetujui apa yang saya sampaikan bahwa soal "pentahiran" tidak bisa berdiri sendiri.
sepertinya anda begitu suka menyampaikan apa yang dirasakan dirinya sendiri tetapi dituduhkan kepada orang lain.

2. duladi menulis

Dan karena zaman telah berubah, yaitu zaman sesudah Pembuangan ke Babel, yang puncaknya adalah zaman Kristus, Tuhan sudah tidak lagi menjanjikan NEGERI DUNIAWI, melainkan Negeri Surgawi, maka segala ketetapan Hukum Musa selain dari pada 10 Perintah dianggap telah usang. Sebab kita tidak lagi berkiblat pada JANJI TANAH KANAAN, tetapi JANJI SURGA, sehingga inti pengajaran kita adalah berpedoman pada Yesus, tidak lagi pada Musa

****==***

romadi menjawab

sebelumnya anda berargumentasi pada Matius 15 bahwa selain 10 perintah Allah adalah sudah usang tetapi setelah saya sampaikan Matius 15 secara utuh dan saya berikan bantahannya anda kemudian lari ke Matius 5-7 = khotbah diatas bukit!

apa anda menyadari kekeliruan anda bahwa matius 15 argumentasinya lemah untuk membatalkan hukum Musa selain 10 perintah Allah??

dan kini lari ke khotbah diatas bukit??

3. duladi menulis

Apabila Yesus berkata: "Hukum Taurat tidak boleh ditiadakan", maka ini maksudnya adalah Hukum yang Sepuluh itu.

Kenapa saya katakan bahwa yang Yesus maksudkan adalah Kesepuluh Hukum Allah? Kita bisa memahami ini berdasarkan perkataan-perkataan Yesus selanjutnya, yaitu mulai Matius 5:21 sampai Matius 7:29.

****==***

romadi menjawab

mana argumentasi yang kuat bahwa selain 10 perintah Allah sudah usang???
sebelum membahas tentang ayat-ayat yang anda sampaikan tersebut ada baiknya kita perjelas terlebih dahulu apa saja 10 perintah Allah

keluaran 20

20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
20:7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
20:13 Jangan membunuh.
20:14 Jangan berzinah.
20:15 Jangan mencuri.
20:16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."
20:18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
20:19 Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati."
20:20 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
20:21 Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.
20:22 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah menyaksikan, bahwa Aku berbicara dengan kamu dari langit.
20:23 Janganlah kamu membuat di samping-Ku allah perak, juga allah emas janganlah kamu buat bagimu.
20:24 Kaubuatlah bagi-Ku mezbah dari tanah dan persembahkanlah di atasnya korban bakaranmu dan korban keselamatanmu, kambing dombamu dan lembu sapimu. Pada setiap tempat yang Kutentukan menjadi tempat peringatan bagi nama-Ku, Aku akan datang kepadamu dan memberkati engkau.
20:25 Tetapi jika engkau membuat bagi-Ku mezbah dari batu, maka jangan engkau mendirikannya dari batu pahat, sebab apabila engkau mengerjakannya dengan beliung, maka engkau melanggar kekudusannya.
20:26 Juga jangan engkau naik tangga ke atas ke mezbah-Ku, supaya auratmu jangan kelihatan di atasnya."

bilangan 5

Penomoran menurut Kristen Protestant:

1. Jangan punya Allah lain selain Aku
2. Jangan membuat patung yang menyerupai apa yang dilangit atau dibumi atau dilaut.
3. Jangan menyebut nama Allah dengan sia-sia
4. Ingatlah hari Sabath dan kuduskanlah.
5. Hormatilah ayah ibumu
6. Jangan membunuh
7. Jangan berbuat cabul
8. Jangan mencuri
9. Jangan bersaksi dusta pada sesama.
10. Jangan ingin akan istri sesamamu atau segala miliknya.



Penomoran kristen Katolik:
1. Jangan punya Allah lain selain Aku
2. Jangan menyebut nama Allah dengan tidak hormat
3. Kuduskanlah hari tuhan
4. Hormatilah ibu-bapamu
5. Jangan membunuh
6. Jangan berbuat cabul
7. Jangan mencuri
8. Jangan bersaksi dusta pada sesamamu manusia
9. Jangan ingin berbuat cabul
10. Jangan ingin akan milik sesamamu.

Penomoran Yahudi:

1. Percayalah pada Allah
2. Jangan menyembah secara tidak pantas
3. Jangan bersumpah
4. Patuhilah Sabat
5. Hormatilah orang tua dan guru.
6. Jangan membunuh
7. Jangan berbuat cabul
8. Jangan mencuri
9. Jangan bersaksi dusta
10. Jangan menginginkan yang bukan milik kamu.

dikutip dari : http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?t=658

dan sebelumnya anda menulis (saya kutip argumenstasi yang penting dari anda):

duladi menulis:

Matius 6 hingga Matius 7, semuanya juga membahas tentang moral, tak ada satu pun yang membahas tentang TRADISI TAURAT (Tradisi Taurat adalah segala pengajaran Musa yang tidak berhubungan dengan 10 Perintah atau di luar penjabaran tentang itu, biasanya dimaksudkan sebagai tata cara peribadatan untuk pembeda umat Yahudi dengan umat lain). Ajaran-ajaran Moral yang kita dapatkan dari Matius 6 hingga Matius 7 di sini, antara lain:
a) Menghilangkan sikap munafik, pamer, untuk tujuan mendapat hormat dan pujian dari manusia. (Matius 6:1-6; Matius 6:16-18)
b) Contoh doa yang benar. (Matius 6:7-13)
c) Perihal mengampuni sesama. (Matius 6:14-15)
c) Kiblat hidup kita hanya untuk Allah dan surganya, maka dari itu janganlah kita tamak harta duniawi. (Matius 6:19-24)
d) Menyandarkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah. (Matius 6:25-34)
e) Perihal menghakimi sesama. (Matius 7:1-5)
f) Bagaimana kita berperilaku dan bersikap bijaksana (Matius 7:6-14).
g) Peringatan akan datangnya nabi-nabi palsu (Matius 7:15-20).
h) Manusia benar atau tidak, dapat dibuktikan dari buah-buah yang dihasilkannya (Matius 7:17-20).
i) Bagaimana cara hidup umat Tuhan yang benar, tidak hanya benar di bibir saja tapi juga harus bisa dibuktikan dengan tindakan, yaitu menjadi pelaku firman. (Matius 7:21-27)
***==****

apakah yang anda sampaikan tersebut semuanya A-I bagian dari 10 perintah Allah???
atau yang diluar perintah Allah???

maka saatnya anda menjelaskan argumentasi anda dengan mengacu pada 10 perintah Allah = bahwa pesan yesus semua mengacu pada 10 perintah Allah.


Sdr Duladi :: tanggal 27 Mei 2007 15:57:39

Tanya: Mana sambungannya.....?

Kritik: Anda menyebut kutipan Anda sebagai "argumentasi yang penting dari Duladi", benarkah?

Ini lho argumentasi Duladi yg penting:

Dan karena zaman telah berubah, yaitu zaman sesudah Pembuangan ke Babel, yang puncaknya adalah zaman Kristus, Tuhan sudah tidak lagi menjanjikan NEGERI DUNIAWI, melainkan Negeri Surgawi, maka segala ketetapan Hukum Musa selain dari pada 10 Perintah dianggap telah usang. Sebab kita tidak lagi berkiblat pada JANJI TANAH KANAAN, tetapi JANJI SURGA, sehingga inti pengajaran kita adalah berpedoman pada Yesus, tidak lagi pada Musa

Hukum Taurat pada dasarnya dipilah menjadi 2 bagian, yaitu HUKUM TAURAT YG UTAMA (10 PERINTAH dan penjabarannya) dan Tradisi Taurat (tata cara agama Yahudi).

Dalil yang menguatkan pandangan umat Kristen ini adalah Matius 15. Di dalam Matius 15 dikisahkan Yesus membedakan "Perintah Allah" dengan "Adat Istiadat Nenek Moyang".

Matius 15:4 => Hormatilah ayah dan ibu sebagai PERINTAH ALLAH.
Matius 15:5-6 => Mempersembahkan korban sebagai TRADISI/ADAT ISTIADAT.

Kita semua tahu, bahwa mempersembahkan korban untuk Allah/Bait Allah adalah ketentuan yang diberikan Tuhan kepada Musa (Keluaran 15:1-30; Keluaran 30:11-16; dll)

Tetapi dari Matius 15 ini, kita jadi tahu mana PERINTAH ALLAH & mana TRADISI YAHUDI. Yesus dengan sangat tegas menyatakan segala ketetapan di luar 10 Perintah adalah sekedar ADAT-ISTIADAT atau TATA CARA AGAMA YAHUDI semata, tak lebih dari itu. Sekalipun itu sumbernya juga dari Allah, tapi itu dimaksudkan untuk tata cara beribadah saja, bukan HUKUM PENGAJARAN MORAL, dan semata-mata untuk adat-istiadat umat Yahudi untuk membedakan mereka dengan bangsa-bangsa lain.

Dengan demikian, Matius 5:17 yang menyatakan Yesus tidak meniadakan Hukum Taurat walau satu titik pun adalah telah jelas dan tidak lagi kabur. Hukum Taurat yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah KITAB TAURAT, melainkan benar-benar Hukum Taurat, yaitu 10 Perintah Allah dan penjabarannya, di luar itu adalah catatan sejarah dan TRADISI KEYAHUDIAN.

Saya tunggu lanjutan komentar Dik Romadi.............


Sdr Romadi :: tanggal 28 Mei 2007 00:44:25

Duladi protes.....dengan menulis

Tanya: Mana sambungannya.....?

romadi menjawab

sebenarnya kalau bagi "orang dewasa" tahu kalau tulisan yang di akhirnya tulisannya ditutup dengan bersambung maka postingan ini belum selesai = dan persoalan ini sering saya lakukan kalau saya sadar betul bahwa postingan saya belum selesai menjawab

tetapi kenyataannya jawaban saya belum selesai tetapi sering dipotong ditengah jalan..akhirnya sering terjadi lanjutannya saya tunda saya meprioritaskan "intrupsinya"

karena sering juga intrupsinya agak memaksa = harus dijawab kalau tidak ditanggapi berfantasi beraneka ragam.

dan seperti yang sudah saya sampaikan bahwa saya banyak kesibukan tetapi saya berusaha menjawab sesuai kemampuan saya,dan waktu luang saya...jadi kalau orang "yang bersikap dewasa" maka dalam dirinya ada kesabaran...tetapi kalau bermental kekanak-kanakan yach......suka nggak sabaran!!

tetapi dalam konteks ini saya sebelum menjawab lebih jauh saya ingin tahu dahulu argumentasi penjelasan anda soal ayat-ayat yang anda kutip dengan klaim bahwa diluar 10 perintah Allah adalah Usang = kalau anda ingin jelas lanjutannya seperti apa maka anda menjelaskan lebih dahulu bahwa apa yang anda sampaikan harus jela terlebih dahulu = apakah Matius 5:21- Matius 7 semua pesannya merujuk kepada 10 perintah Allah???

***==****

2.duladi menulis

Ini lho argumentasi Duladi yg penting:

Dan karena zaman telah berubah, yaitu zaman sesudah Pembuangan ke Babel, yang puncaknya adalah zaman Kristus, Tuhan sudah tidak lagi menjanjikan NEGERI DUNIAWI, melainkan Negeri Surgawi, maka segala ketetapan Hukum Musa selain dari pada 10 Perintah dianggap telah usang. Sebab kita tidak lagi berkiblat pada JANJI TANAH KANAAN, tetapi JANJI SURGA, sehingga inti pengajaran kita adalah berpedoman pada Yesus, tidak lagi pada Musa

Hukum Taurat pada dasarnya dipilah menjadi 2 bagian, yaitu HUKUM TAURAT YG UTAMA (10 PERINTAH dan penjabarannya) dan Tradisi Taurat (tata cara agama Yahudi).
****=****

romadi menanggapi

sepertinya anda sedang memprotes?? karena saya menganggap bahwa argumentasi anda yang penting adalah argumentasi yang berdasarkan yang jelas (dasar argumentasinya yang berdasar)
sedangkan yang tidak jelas dianggap tidak penting???

dan sepertinya anda menganggap yang penting adalah yang ini?? = yang saya anggap penting menurut anda tidak penting???

apakah protes ini didasari untuk menghindar "keharusan menjelaskan" ayat-ayat yang sebelumnya yang harus berdasar kepada 10 perintah Allah???

tetapi tetap saja anda menganggap bahwa selain 10 perintah Allah adalah usang = apakah yang tertulis didalam Matius 5-7 semua mengacu pada 10 perintah Allah??

dan apakah persoalan bisa disederhanakan begitu saja bahwa ajaran Musa hanya menawarkan tentang "tanah Kanaan" saja?? = apakah memerangi orang Midian adalah karena janji itu saja?? = memerangi orang Midian adalah persoalan "pelanggaran adat saja yang dilakukan orang Midian"

justru kalau ada anggapan kalau ada Hukum Musa yang usang maka pemahamannya bukan menggenapi tetapi merombak = apakah ini sesuai pesan yesus??

tetapi saya akan mengutip beberapa ayat yang sesuai konteks diskusi ini yaitu :

Matius

5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

perhatikan ayat ini baik-baik !!
pesan Yesus ini adalah pesan 0(nol) toleransi terhadap penyebab pelanggaran Hukum Musa(yang utama menurut anda),sehingga pada diri sendiri harus tegas!

sehingga kalau mata,tangan menyebabkan kesesatan maka perlu dicukil/dipenggal dll

buat duladi sebelum saya membahas lebih lanjut soal ini ada baiknya anda jelaskan apakah konteks pesan ini sebagai pesan "harfiah atau maknawiyah"!

3. Duladi menulis

Dalil yang menguatkan pandangan umat Kristen ini adalah Matius 15. Di dalam Matius 15 dikisahkan Yesus membedakan "Perintah Allah" dengan "Adat Istiadat Nenek Moyang".

Matius 15:4 => Hormatilah ayah dan ibu sebagai PERINTAH ALLAH.
Matius 15:5-6 => Mempersembahkan korban sebagai TRADISI/ADAT ISTIADAT.

Kita semua tahu, bahwa mempersembahkan korban untuk Allah/Bait Allah adalah ketentuan yang diberikan Tuhan kepada Musa (Keluaran 15:1-30; Keluaran 30:11-16; dll

romadi menanggapi

sebaiknya saya kutip ayat yang anda maksud

15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
15:5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
15:6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.

apakah persoalan utama adalah persoalan dalam ayat tersebut bahwa persembahan untuk Allah sudah tidak perlu = sudah usang??

kenyataannya bahwa kecaman yesus dalam ayat tersebut adalah adanya pelanggaran terhadap perintah Allah!

seakan-akan orang tersebut melaksanakan hukum Taurat tetapi sebenarnya tidak = maka dalam hal ini yang dilanggar adalah orang tersebut tidak mampu meprioritaskan mana yang lebih urgen dan dalam hal Ini yesus melihat bahwa kemunafikan dalam hal ini = yang diserang adalah kemunafikan! = tidak ada alasan yang menguatkan bahwa ayat tersebut menganggap hukum Musa selain 10 perintah Allah sudah usang!

kalau konteks sekarang adalah seperti orang yang mementingkan sedekah / menyumbang hartanya untuk amal tetapi dalam kehidupan sehari-hari ia tidak menghormati orang Tua = maka apakah karena ini menyumbang harta untuk amal tidak perlu karena pernyataan ini?

sebaiknya pahamilah pesan tersebut secara cerdas!! (he...h.....he... kena sendiri lagi dech..tuduhannya kepada Romadi)

anda mereferensikan soal perintah persembahan korban untuk Allah .Keluaran 15:1-30

tetapi setelah saya cek kok nggak ada tuch perintah soal perintah penyembelihan Korban di pasal tersebut.

tetapi yang ada justru yang ini!

15:1 Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
15:2 TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.
15:3 TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.
15:4 Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut; para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau.
15:5 Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.
15:6 Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh.
15:7 Dengan keluhuran-Mu yang besar Engkau meruntuhkan siapa yang bangkit menentang Engkau; Engkau melepaskan api murka-Mu, yang memakan mereka sebagai tunggul gandum.
15:8 Karena nafas hidung-Mu segala air naik bertimbun-timbun; segala aliran berdiri tegak seperti bendungan; air bah membeku di tengah-tengah laut.
15:9 Kata musuh: Aku akan mengejar, akan mencapai mereka, akan membagi-bagi jarahan; nafsuku akan kulampiaskan kepada mereka, akan kuhunus pedangku; tanganku akan melenyapkan mereka!
15:10 Engkau meniup dengan taufan-Mu, lautpun menutupi mereka; sebagai timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.
15:11 Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?
15:12 Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun menelan mereka.
15:13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.
15:14 Bangsa-bangsa mendengarnya, merekapun menggigil; kegentaran menghinggapi penduduk tanah Filistin.
15:15 Pada waktu itu gemparlah para kepala kaum di Edom, kedahsyatan menghinggapi orang-orang berkuasa di Moab; semua penduduk tanah Kanaan gemetar.
15:16 Ngeri dan takut menimpa mereka, karena kebesaran tangan-Mu mereka kaku seperti batu, sampai umat-Mu menyeberang, ya TUHAN, sampai umat yang Kauperoleh menyeberang.
15:17 Engkau membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka di atas gunung milik-Mu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya TUHAN; di tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya TUHAN.
15:18 TUHAN memerintah kekal selama-lamanya."
15:19 Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut.
15:20 Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.
15:21 Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut."
15:22 Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.
15:23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
15:24 Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"
15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
15:26 firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."
15:27 Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.

justru referensi ayat tersebut justru menguatkan argumantasi saya bahwa
TUHAN ADALAH PAHLAWAN PERANG,Tangan kanan-Nya akan menghancurkan musuh!

apakah anda masih berdalih bahwa di dalam Alkitab tidak ada "ajaran Perang"??

tetapi tunjukan ayat yang keberapa yang mendukung argumentasi anda sebelumnya!!



Sdr Duladi :: tanggal 28 Mei 2007 02:47:53

Adik Romadi menulis:

tetapi dalam konteks ini saya sebelum menjawab lebih jauh saya ingin tahu dahulu argumentasi penjelasan anda soal ayat-ayat yang anda kutip dengan klaim bahwa diluar 10 perintah Allah adalah Usang = kalau anda ingin jelas lanjutannya seperti apa maka anda menjelaskan lebih dahulu bahwa apa yang anda sampaikan harus jela terlebih dahulu = apakah Matius 5:21- Matius 7 semua pesannya merujuk kepada 10 perintah Allah???

Jawab:

Perhatikan baik-baik, ya? 10 Perintah Allah adalah item-item dasar, yang sebenarnya merupakan penjabaran dari 2 perintah utama, yaitu (1) KASIH KEPADA ALLAH, dan (2) KASIH KEPADA MANUSIA.
Dari 10 Perintah tersebut, dijabarkan lagi oleh nabi Musa menjadi pengajaran-pengajaran tentang sedekah kepada fakir miskin, sikap merendahkan diri dengan cara berpuasa, bagaimana cara memperlakukan orang asing, dan lain sebagainya, yang kesemuanya itu bisa dikategorikan sebagai PENGAJARAN MORAL. Di luar itu, adalah TRADISI TAURAT. (Tradisi Taurat atau Tradisi Yahudi adalah tata cara peribadatan dalam agama Yahudi, misal: persembahan korban, pembasuhan tangan sebelum makan, pembasuhan tangan dan kaki sewaktu hendak masuk ke Bait Allah, perihal sunat, dll.).

Apakah Dik Romadi sudah jelas? Jadi, Matius 5 sampai Matius 7 sama sekali tidak merujuk kepada Tradisi/Tatacara Peribadatan Lahiriah dalam agama Yahudi, semuanya mengarah kepada AJARAN-AJARAN MORAL yang mana ajaran-ajaran moral ini merupakan penjabaran nabi Musa atas 10 Perintah Allah.

Kalau mau dituliskan secara sistematis, maka kira-kira begini bentuknya:

HUKUM ALLAH = HUKUM KASIH
terdiri atas 2 tujuan:
1) KASIH KEPADA ALLAH
2) KASIH KEPADA MANUSIA

Kemudian dari 2 Hukum Kasih ini dijabarkan dalam Perjanjian Lama sebagai Hukum Taurat, yaitu yang pokok-pokoknya seperti yg tertulis pada 2 loh batu. Kemudian dari item-item pokok itu, dijabarkan lagi oleh nabi Musa menjadi ajaran-ajaran Moral.

Di zaman Musa, Allah selain mengajarkan Hukum Utama, Dia juga mengajarkan tata cara peribadatan kepada umatNya sebagai pembeda mereka dengan bangsa lain, yang di kemudian hari dipakai oleh bani Israel sebagai tradisi agama Yahudi.

Bagaimana Dik Romadi, masih belum jelas?

Adik Romadi menulis:

dan apakah persoalan bisa disederhanakan begitu saja bahwa ajaran Musa hanya menawarkan tentang "tanah Kanaan" saja?? = apakah memerangi orang Midian adalah karena janji itu saja?? = memerangi orang Midian adalah persoalan "pelanggaran adat saja yang dilakukan orang Midian"

Jawab:

Tentang ini sudah saya jelaskan di esay saya. Maka dari itu, selesaikan dulu komentar Anda, baru akan saya postingkan di sini. Selama masih ada kata “BERSAMBUNG”, Duladi masih enggan untuk kirim komentar. Gitu kan harapan Dik Romadi?

Dik Romadi menulis:

justru kalau ada anggapan kalau ada Hukum Musa yang usang maka pemahamannya bukan menggenapi tetapi merombak = apakah ini sesuai pesan yesus??

Jawab:

Hukum Musa, yaitu 10 Perintah dan penjabarannya sama sekali tidak boleh dianggap usang. Tetapi yang usang adalah TRADISI KEAGAMAAN yang sifatnya lahiriah. Kenapa usang? Karena zaman sudah berbeda. Kita tidak berkiblat pada Negeri Perjanjian yang lokasinya di dunia fana, tetapi Negeri Abadi yang sifatnya Rohani. Yesus pun cukup jelas dalam memberikan pengajaran-pengajarannya, bahwa bukan lagi hal duniawi yang ditekankan, tapi masalah rohani dan kesetiaan dalam pengharapan akan janji Tuhan. Ajaran-ajaran Perjanjian Baru cukup jelas, yaitu menentang keduniawian. Ini berkebalikan dari hal-hal yang ditekankan di zaman Abraham hingga pembuangan ke Babel. Sesudah masa itu, apa yang dikatakan Tuhan kepada umatNya?

Salah satu ayatNya demikian bunyinya:

Yeremia 6:19-20
Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.
Apakah gunanya bagi-Ku kamu bawa kemenyan dari Syeba dan tebu yang baik dari negeri yang jauh? Aku tidak berkenan kepada korban-korban bakaranmu dan korban-korban sembelihanmu tidak menyenangkan hati-Ku.

Tahukah Dik Romadi apa maksud perkataan Tuhan ini? Bahwa semua tata cara peribadatan yang dahulu Ia ajarkan kepada umatNya, telah membuat Tuhan jijik dan tidak lagi menyukainya. Sebab apa? Hal itu telah menjadikan kemunafikan semata-mata. Ibadah lahir lebih diutamakan daripada perbuatan benar. Padahal, Tuhan lebih menyukai perbuatan benar daripada ibadat lahiriah itu.

Dik Romadi menulis:

15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
15:5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
15:6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.

apakah persoalan utama adalah persoalan dalam ayat tersebut bahwa persembahan untuk Allah sudah tidak perlu = sudah usang??

kenyataannya bahwa kecaman yesus dalam ayat tersebut adalah adanya pelanggaran terhadap perintah Allah!

seakan-akan orang tersebut melaksanakan hukum Taurat tetapi sebenarnya tidak = maka dalam hal ini yang dilanggar adalah orang tersebut tidak mampu meprioritaskan mana yang lebih urgen dan dalam hal Ini yesus melihat bahwa kemunafikan dalam hal ini = yang diserang adalah kemunafikan! = tidak ada alasan yang menguatkan bahwa ayat tersebut menganggap hukum Musa selain 10 perintah Allah sudah usang!

Jawab:

Matius 15:4-6 BUKAN membicarakan HUKUM USANG & TIDAK USANG. Tetapi membahas mana HUKUM TAURAT MURNI & MANA TRADISI AGAMA.

Kalau kita berbicara tentang Usang dan Tidak Usang, kita bisa melihat apa saja yang diajarkan Yesus semasa Ia berda’wah. Yesus tidak mengajarkan umatNya untuk melakukan ritual-ritual Yahudi, Yesus tidak mengajarkan umatNya untuk memerangi orang kafir, Yesus tidak mengajarkan umatNya untuk bersikap sok suci dengan berpantang makan daging haram atau tidak haram; tetapi yang Yesus ajarkan adalah 10 Perintah Allah dan penjarabannya (yaitu yg menyangkut ajaran moralitas, bukan tata cara agama/Tradisi Yahudi).

Justru dalil ini yang menguatkan pandangan umat Kristen tentang perbedaan HUKUM ALLAH & TRADISI YAHUDI. Di ayat 15:4-6 dikisahkan Yesus membedakan "Perintah Allah" dengan "Adat Istiadat Nenek Moyang".

Matius 15:4 => Hormatilah ayah dan ibu sebagai PERINTAH ALLAH.
Matius 15:5-6 => Mempersembahkan korban sebagai TRADISI/ADAT ISTIADAT.

Kita semua tahu, bahwa mempersembahkan korban untuk Allah/Bait Allah adalah ketentuan yang diberikan Tuhan kepada Musa (Keluaran 15:1-30; Keluaran 30:11-16; dll

Jadi, konteks ayat di atas bukan membicarakan USANG atau TIDAK USANG, tapi mengenai mana HUKUM UTAMA & MANA TRADISI.

Adik Romadi menulis:

anda mereferensikan soal perintah persembahan korban untuk Allah .Keluaran 15:1-30

Jawab:

Saya cuma ngetes Anda, apakah tulisan saya dibaca atau tidak. Ternyata Anda membaca, terima kasih.

Sebenarnya, ayat yang sesungguhnya adalah Keluaran 25:1-9. Kalau Keluaran 15 ya jelas nggak mungkin lha ya, masa ada perintah itu sebelum 10 Perintah Utama diberikan?

Dik Romadi menulis:

justru referensi ayat tersebut justru menguatkan argumantasi saya bahwa
TUHAN ADALAH PAHLAWAN PERANG,Tangan kanan-Nya akan menghancurkan musuh!
apakah anda masih berdalih bahwa di dalam Alkitab tidak ada "ajaran Perang"??
tetapi tunjukan ayat yang keberapa yang mendukung argumentasi anda sebelumnya!!

Jawab:

Dik Romadi, zaman sudah berubah. Kalau orang masih memaksakan diri untuk kembali ke zaman Musa, berarti ia itu orang bodoh. Sebab sudah jelas-jelas kalau ini bukan lagi zaman Perjanjian Lama, tapi zaman Perjanjian Baru. Ketika itu Tuhan menjanjikan Negeri Duniawi kepada Abraham hingga kepada Yosua. Dan apa yang Tuhan janjikan itu sudah terwujud.

Sejak umatNya membangkang, kemudian dihukum dengan Pembuangan ke Babel, Tuhan memberikan janji lain kepada kita, yaitu janji Negeri Surgawi yang Kekal dan Abadi. Nah, kalau Dik Romadi ingin balik lagi ke masa Kerajaan Dunia, ya monggo. Duladi nggak maksa kok. Tapi ini berarti, Dik Romadi sedang mengamalkan ajaran nabi Arab, kan?

Adik Romadi menulis:

sebenarnya kalau bagi "orang dewasa" tahu kalau tulisan yang di akhirnya tulisannya ditutup dengan bersambung maka postingan ini belum selesai = dan persoalan ini sering saya lakukan kalau saya sadar betul bahwa postingan saya belum selesai menjawab.
tetapi kenyataannya jawaban saya belum selesai tetapi sering dipotong ditengah jalan..akhirnya sering terjadi lanjutannya saya tunda saya meprioritaskan "intrupsinya"
karena sering juga intrupsinya agak memaksa = harus dijawab kalau tidak ditanggapi berfantasi beraneka ragam.
dan seperti yang sudah saya sampaikan bahwa saya banyak kesibukan tetapi saya berusaha menjawab sesuai kemampuan saya,dan waktu luang saya...jadi kalau orang "yang bersikap dewasa" maka dalam dirinya ada kesabaran...tetapi kalau bermental kekanak-kanakan yach......suka nggak sabaran!!

Jawab:

Ya wis, ya wis. Dik Romadi, maaf deh.... ! Sebenarnya sih dalam berdiskusi tidak boleh tergesa-gesa. Baca dulu sampai tuntas, baru kemudian kita menulis untuk menanggapi komentar lawan diskusi. Kalau tergesa-gesa hasilnya ya seperti ini, menanggapi sepenggal-sepenggal tidak tahu kalau di bagian bawah postingan lawan diskusinya ternyata sudah dibahas.

Karena Anda menganggap saya suka maksa, ya wis.....! Saya akan tunggu komentar-komentar Anda sampai habis, sampai tak ada kata-kata “bersambung” baru saya akan tanggapi.

Mungkin saja dalam 4-5 hari ini saya akan ke luar kota. Nah, ini kan kesempatan yg baik buat Dik Romadi buat mikir dan membaca sampai tuntas. Oke?

Salam, Tuhan Yesus mengasihi Dik Romadi dan keluarga yg ada di rumah.

DULADI.


Sdr Romadi :: tanggal 28 Mei 2007 22:20:58

1. Romadi menulis:

tetapi dalam konteks ini saya sebelum menjawab lebih jauh saya ingin tahu dahulu argumentasi penjelasan anda soal ayat-ayat yang anda kutip dengan klaim bahwa diluar 10 perintah Allah adalah Usang = kalau anda ingin jelas lanjutannya seperti apa maka anda menjelaskan lebih dahulu bahwa apa yang anda sampaikan harus jela terlebih dahulu = apakah Matius 5:21- Matius 7 semua pesannya merujuk kepada 10 perintah Allah???

Jawab:

Perhatikan baik-baik, ya? 10 Perintah Allah adalah item-item dasar, yang sebenarnya merupakan penjabaran dari 2 perintah utama, yaitu (1) KASIH KEPADA ALLAH, dan (2) KASIH KEPADA MANUSIA.
Dari 10 Perintah tersebut, dijabarkan lagi oleh nabi Musa menjadi pengajaran-pengajaran tentang sedekah kepada fakir miskin, sikap merendahkan diri dengan cara berpuasa, bagaimana cara memperlakukan orang asing, dan lain sebagainya, yang kesemuanya itu bisa dikategorikan sebagai PENGAJARAN MORAL. Di luar itu, adalah TRADISI TAURAT. (Tradisi Taurat atau Tradisi Yahudi adalah tata cara peribadatan dalam agama Yahudi, misal: persembahan korban, pembasuhan tangan sebelum makan, pembasuhan tangan dan kaki sewaktu hendak masuk ke Bait Allah, perihal sunat, dll.).

Apakah Dik Romadi sudah jelas? Jadi, Matius 5 sampai Matius 7 sama sekali tidak merujuk kepada Tradisi/Tatacara Peribadatan Lahiriah dalam agama Yahudi, semuanya mengarah kepada AJARAN-AJARAN MORAL yang mana ajaran-ajaran moral ini merupakan penjabaran nabi Musa atas 10 Perintah Allah.
****==****

romadi menjawab

apakah anda menyimpulkan kalau 10 perintah Allah adalah dari Allah dan lainya "hanya penjabaran pribadi Musa"??

apanya yang jelas dari penjelasan anda tersebut diatas???

kalau anda menganggap bahwa apa yang anda sebut bahwa "lainnya penjabaran tentang Hukum utama" maka kalau anda ingin menjelaskan sejelas-jelasnya adalah bahwa pesan ini adalah penjabaran dari perintah sekian dan sekian....

sebagai contoh :

sedekah kepada fakir miskin adalah penjabaran perintah Allah utama no sekian
merendahkan diri saat puasa adalah penjabaran perintah Allah no sekian...

itu kalau anda benar-benar bisa membuktikan bahwa itu penjabaran tetapi kenyataannya tidak bukan???

justru anda hanya menganggap sebagai pengajaran Moral! tidak menjelaskan secara kongkrit bahwa itu adalah penjabaran dari 10 perintah Allah

pesan tentang yang anda anggap hanya tradisi Taurat,apalagi soal "sunat" sebenarnya persoalan ini pernah diperdebatkan didalam Al-islah online antara kita tetapi kenyataannya anda tak mampu memberikan argumentasi yang berarti = topik itu anda tinggal (tetapi sekarang bukan membahas soal itu) jadi soal ini kalau anda ingin melanjutkan ditunda dulu saja = atau kalau anda ingin membahas bisa di thread lain!

dan bagaimana soal "pertanyaan saya" yang benar-benar berkaitan dengan topik yang diperdebatkan ?

kenapa anda lompati begitu saja???

yaitu seperti yang saya tulis sebelumnya:

Matius

5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

perhatikan ayat ini baik-baik !!
pesan Yesus ini adalah pesan 0(nol) toleransi terhadap penyebab pelanggaran Hukum Musa(yang utama menurut anda),sehingga pada diri sendiri harus tegas!

sehingga kalau mata,tangan menyebabkan kesesatan maka perlu dicukil/dipenggal dll

buat duladi sebelum saya membahas lebih lanjut soal ini ada baiknya anda jelaskan apakah konteks pesan ini sebagai pesan "harfiah atau maknawiyah"!

mengapa anda tidak mau menjawab soal ini???



baca sebelumnya

1 komentar:

Anonymous said...

salut buat akhi.
ana mengamati langkah demi langkah perdebatan yang antum posting ulang disini dan alhamdulillah, belum sampai ke akhir debat ana udah begitu jemu untuk membaca terus. ana begitu pusing emngikuti alur berfikir orang2 kafir itu. begitu bebalnya otak mereka, betapa membatunya hati mereka sehingga sudah tidak dapat lagi menerima penjelasan2 antum. sempurnalah islam yang telah mengajarkan umatnya untuk selalu belajar/menuntut ilmu. sempurnalah islam yang mengajarkan umatnya untuk tidak membiarkan hati membatu.