Sebagai petunjuk manusia dan pembeda(Al Furqon),yang membedakan mana yang Haq
(benar) dan mana yang Batil(salah),dengan ayat-ayatnya akan mampu membedakan kwalitas manusia-manusia tersebut.
Siapa yang dikorban Abraham ,Ismail atau Ishaq menurut Al Qur'an?
untuk memahami / mengambil pelajaran ayat-ayat tentang kisah-kisah dalam Al Qur'an .
1 adalah dengan AKAL
هُوَ الَّذِيَ أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ في قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاء الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاء تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلاَّ اللّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الألْبَابِ
[3:7] Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat183, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mu-tasyaabihaat184. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
Qs 12 Yusuf:111
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُوْلِي الأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثاً يُفْتَرَى وَلَـكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
[111] Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
akal saja tidak cukup,karena banyak orang membahas ayat yang sama dan berusaha menggunakan akalnya tetapi tentu saja akal saja tih saja belum mengerti / bingung.maka ada syarat lagi yang harus dipenuhi yaitu; suci / lahir dan hatinya
Qs Al Waqi'ah :79
لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
Tidak menyentuh Al Qur'an kecuali hamba-hamba yang disucikan
suci disini bukan berarti manusia yang tidak punya dosa/kesalahan,karena semua manusia mempunyai kesalahan /dosa.tapi seperti pesan Nabi:
Sebaik-baiknya orang yang berdosa adalah orag yang mau "TAUBAT"
maka Suci disini yaitu: membersihkan hatinya dari pikiran-pikiran yang membelenggu akal dan jiwanya,menghindari penyakit-penyakit hati: iri,dengki,sombong,serta ta'asub(fanatisme),dan para ulama-ulama besar
dalam menyampaikan pemahamannya terhadap Al Qur'an menggunakan
istilah: "Menafsirkan"
menggunakan kata ini bukan berarti ragu-ragu atau tidak yakin,tetapi berusaha
menghindari penyakit-penyakit hati seperti yang disebut diatas.
Maka dalam upaya membuktikan tentang peristiwa :Siapa Yang Dikorbankan
Kisah ini sangat fenomenal sekali,karena menjadi sebuah sengketa/perbedaan
Pendapat yang sangat tajam diantara manusia:
Tetapi setidaknya mereka terbagi 3 kelompok:
1 Orang Yahudi dan Kristen berkeyakinan yang dikorbankan adalah Ishaq
2 Orang Islam berkeyakinan yang dikorbankan adalah Ismail
3 Orang yang bingung mau pilih yang mana(karena menurut mereka semua agama sama,kalau pilih salah satu dianggap sudah keluar dari keyakinan mereka,dan juga berdalih karena dalam Al Qur?an dalam surat 37:100-113
tidak disebutkan sama sekali namanya.
Maka inilah usaha saya yang semaksimal mungkin untuk menguak peristiwa tersebut,tentu saja dengan argumentasi Al Qur'an
sekarang kita perhatikan bersama tentang Qs 37:100-113
[100] "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
[101] Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
[102] Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
[103] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
[104] Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
[105] sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[106] Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
[107] Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
[108] Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
[109] (yaitu) "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
[110] Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
[111] Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
[112] Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishak, seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.
[113] Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishak. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang lalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.
Inilah penafsiran penulis tentang ayat-ayat tersebut tersebut:
Al Qur'an surat Ash Shafat :100-113
Pertama : kenapa tidak tertulis nama secara jelas,siapa yang dikorbankan dalam ayat 102?
Jawabannya: ayat 106:
إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاء الْمُبِينُ
SESUNGGUHNYA INI BENAR-BENAR SUATU UJIAN YANG NYATA?
perhatikan ayat ini ,diawali penekanan kata (inna) yang menunjukkan betapa pentingnya soal ini,dan juga diakhiri penekanan bahwa soal ini benar-benar serius(mu'bin)
jadi ujian ini tidak hanya untuk Ibrahim dan keluarganya saja,tetapi ujian buat manusia-manusia sesudahnya sampai hari kiamat.
dan yang lebih menarik lagi bahwa kata الْبَلَاء الْمُبِينُ = sesungguhnya ini ujian yang nyata" hanya terdapat pada ayat ini saja.
Mungkin akan ada pertanyaan,kenapa manusia harus di uji dengan masalah ini?
Ujian ini menguji manusia apakah mereka benar-benar memperhatikan Ayat-ayat Allah atau tidak. (apakah mereka beriman,mengikari/kafir,atau jadi ragu).
Maka sekarang kita buktikan siapa yang dikorbankan menurut Al Qur?an;
Perhatikan ayat 102:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
102.maka tatkala anak itu sampai (pada umur yang sanggup) berusaha bersama-sama
dengan Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesunggunya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu,maka fikirkanlah apa pendapatmu!?
Ia menjawab:?hai bapakku,kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu;
INSYA ALLAHKAMU AKAN MENDAPATIKU TERMASUK ORANG-ORANGYANG SABAR? (MINASH SHOBIRIN).
Perhatikan apa yang saya tulis dengan huruf besar; ini adalah petunjuk /ciri-ciri siapa yang dikorbankan: Ishaq atau Ismail.
Maka untuk membuktikan siapa yang kita korbankan kita harus mencari dan mengumpulkan kata "MINASH SHOBIRIN", tetapi untuk menjangkau lebih banyak maka yang akan saya kumpulkan adalah kata "SHOBIRIN",
Dari surat pertama(al-fatihah ) surat yang terakhir(an nas)
Maka kata SHOBIRIN disebutkan dalam Al Qur'an sebanyak 15X
Ke 15X itu sebagai berikut:
AL BAQARAH : 153,155,177,249
ALI IMRAN : 17,142,146
AL ANFAL : 46,46
AN NAHL : 126
AL ANBIYA : 85
AL HAJJ :35
AL AHZAB :35
ASH SHAFAT :102
MUHAMMAD :31
Kemudian kita kelompokkan ayat-ayat tersebut (dengan kata sebelumnya yang sama)
1. Ma'ash shobirin =beserta orang-orang yang sabar: Qs 2:153,249 ;8:46,66
2. Wa basyirish shobirin =dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar
Qs 2:177; 33:35 ;47:31
3.Ash shobiri =orang-orang yang sabar:3:17
Wa ya'lamash shobirin=dan belum nyata orang-orang yang sabar: 3:142
Yukhibush shobirin=menyukai orang-orang yang sabar:3:146
Khoirulish shobirin=lebih baik bagi orang yang sabar:16:126
Minash shobirin=termasuk orang-orang yang sabar:21:85; 37:102
Maka setelah saya uraikan seperti diatas ayat yang menyebutkan kata
Minash shobirin hanya 2 ayat:
1 surat ash shofat :102
2 surat al anbiya : 85
bagaimana isi ayat tersebut:
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كُلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ
Dan Ismail,idris dan dzulkifli.semua termasuk orang-orang yang sabar?
(MINASH SHOBIRIN)
Jadi melihat uraian diatas sangat jelas sekali bahwa anak tersebut adalah
ISMAIL.
tapi saya ingin mempertajam uraian ini dengan mengiventaris juga nama Ismail dan Ishaq
dalam Al Qur'an
ISHAQ namanya disebutkan dalam Al Qur'an sebanyak 17 X
dan ayat-ayat tersebut sebagai berikut:
AL BAQARAH : 133,136,140
ALI IMRAN : 84
AN NISA : 163
AL AN?AM :84
HUUD : 71(2X)
YUSUF : 6,38
IBRAHIM : 39
MARYAM : 49
AL ANBIYA : 72
AL ANKABUT : 27
ASH SHAFAT : 112,113
SHAAD : 45
Dari sekian ayat tak ada satupun yang menunjukkan Ishaq punya cirri-ciri seperti anak yang terdapat dalam Qs ash shafat:102,
tetapi disebut sama dengan ayat yang ke 113
Yaitu Qs Al ankabut 27: minash sholikhin:termasuk orang orang yang sholeh
Dan disebut dengan kata sejenis (ja'alnaa sholikhin): kami jadikan orang-orang yang saleh.
Sekarang bagaimana dengan nama Ismail dalam Al Qur'an,
Nama Ismail dalam Al Qur'an disebutkan sebanyak 12X
Ke 12 x tersebut sebagai berikut:
AL BAQARAH : 125,127,133,136,140,177
ALI IMRAN :84
AN NISA :163(2X)
AL AN'AM :86
IBRAHIM : 39
MARYAM : 54
SHAAD ; 48
Dalam ayat-ayat yang ada nama Ismail tak ada satupun gelar / predikat yang sama dengan
Yang diberikan kepada Ishaq,
Jadi disini saya membuktikan (dan siapapun boleh mengecek ayat-ayat yang sudah saya sampaikan) bahwa predikat mereka tidak pernah tertukar.
Ini adalah bukti yang nyata bahwa yang dikorbankan Ibrahim menurut
Al Qur'an adalah :ISMAIL,tidak ada keraguan sedikitpun,keyakinan umat islam tentang siapa yang dikorbankan,bukan keyakinan yang mengada ada tetapi keyakinan yang bersumber pada Kitabnya sendiri.
bukan berdasarkan /cari cari dasar dari kitab orang lain,
Justru setelah diteliti secara seksama kitab orang lain tersebut,dalam kisah ini penuh kerancuan dan kecurangan untuk menutupi kebenaran dengan kebohongan-kebohongan,
Menunjukkan bahwa Allah memerintahkan umat yang sudah tersesat tersebut untuk merenungkan ,apakah masih pantas kitab tersebut masih dianggap murni Firman Allah??
Dan dijadikan pedoman hidup???
apa yang saya tulis merupakan tantangan yang pertama yang saya dapat dari seorang Misionaris yang mengaku bernama "Robert" di www.al-islahonline.com
dan dalam perdebatan soal ini memakan waktu yang sangat panjang, dan dalam perdebatan tersebut saya tidak langsung menjawab tantangannya tetapi membahas terlebih dahulu kisah tersebut didalam alkitab.
dan tidak sekedar membahas kisah tersebut tetapi membahas lebih dalam lagi kerancuan dan kecurangan penulis alkitab yang tidak hanya menyisipkan soal nama "Ishaq" saja tetapi banyak sisipan kisah palsu dan kisah yang janggal lainnya.
kesempatan selanjutnya akan saya sampaikan masalah tersebut.
wassalam
id Amor
0 komentar:
Post a Comment