Siapakah yang membuat kisah Palsu tersebut?
Apakah pembuatan kisah Palsu tersebut sudah ada sejak awal penulisan atau ada penyusun lain yang menyisipkan kisah tersebut?
Maka untuk meperjelas agar pertanyaan –pertanyaan tersebut terjawab,maka alangkahbaiknya kalau kita memperhatikan penelitian para “para Sarjana alkitabiah “ yang melakukan penelitian secara historis penyusunan 5 Kitab Musa (yang salah satunya adalah Kitab Kejadian yang isinya sedang dibahas)
Berbagai kitab suci Yahudi,yaitu Tanakh,(terdiri atas dan dibentuk dengan penempatan secara berangkai tas huruf pertama dari kata berikut: Taurat,Neviim,Ketuvim.)biasanya dikelompolan ke dalam tiga kategori yang dikenal sebagai :
1 Taurat ,yakni hokum atau ajaran
2 Neviim ,yakni nabi-nabi
3 Ketuvim,yakni tulisan-tulisan
pembagian tiga macam ini digunakan sebagai rangkaian kronologis kasar yang berhubungan dengan waktuditerimanya kitab-kitab ini sebagai kitab suci kanonik Yahudi,ini berarti bahwa Taurat kemungkinan diterima sebagai Kanon kitab tertutup pada awal abad ke-4 SM pada zaman Ezra.
Nevi’im mungkin diterima setelah terjadinya skisma yang memisahkan kaum Samaritan dan Yahudi pada Abad ke-4 SM atau pada abad ke-2 SM
Ketuvim diakui sebagai kitab suci Tanakh ,tidak ditutup secara resmi hingga abad
ke-2SM,tetapi Kanon Ketuvim tidak ditutup resmi hingga akhir abad pertama Masehi,yakni oleh dewan Jamnia kira-kira pada 85-90 M
Silberman LH(1971) the making of the old Testament Canon .in Laymont CM
Sarna NM (1998) Biblical literature and its critical interpretation ,in old Testament Canon Texs ,and version.iun encyclopedia Britanica CD 98
Komposisi Taurat ,Nevi’im dan Ketuvim
Taurat: 1. Kitab Kejadian
2 Kitab Keluaran
3 Kitab Imamat
4 Kitab Bilangan
5 Kitab Ulangan
Nevi’im : 1 Yosua
2 para Hakim
3 Samuel I
4 Samuel II
5 Raja-raja I
6 Raja-raja II
7 Yesaya
8 Yeremia
9 Yehezkiel
10 Hosea
11 Yoel
12 Amos
13 Obadya
14 Yunus
15 Nahum
16 Zefanyta
17 Zakaria
Ketuvim: 1 Mazmur
2 Amsal Salomo
3 Ayub
4 Kidung Agung
5 Ruth
6 Ratapan
7 Pengkhotbah
8 Ester
9 Kitab Daniel
10 Ezra
11 Nehemia
12 Tawarikh I
13 Tawarikh II
14 Mikhah
15 Habakuk
16 Hagai
17 Maleakhi
Kitab Wahyu yang diberikan kepada Musa
Orang Yahudi ,Kristen dan Islam sepakat bahwa ada satu Kitab wahyu yang diberikan Allah kepada Musa ,kitab itu disebut Taurat,namun demikian ,terdapat beberapa perdebatan Ilmiah dalam tradisi Yudeo Kristen berkenan dengan zaman Musa. Sebagian sarjana yang menempatkan Musa sebagai pemimpin eksodus dari Mesir sekitar Tahun 1250 SM(atau bahkan 1220 SM) akan tetapi bukti Internal dari Al Kitab menytatakan bahwa Eksodus dari Mesir itu terjadi 480 tahun sebelum mulainya pembangunan Kuil Sulaiman. Sebgaimana disepakati dikalangan sarjana bahwa pemerintah kerajaan Sulaiman kira-kira mulai pada pertengahan paruh pertama abad ke-10 SM,kerajaan ini menempati eksodus bangsa Israel dari Mesir sekitar tahun 1446 SM,oleh karenannya ,jika kita menerima proses penanggalan Al Kitab maka kehidupan Musa dan Kitab Wahyu yang diberikan kepadanya waktunya tidak lebih dari abad ke- 12SM
Harus dibedakan antara Taurat yang diberikan kepada Musa dan Taurat yang terdapat dalam Al Kitab konteporer.
yang pertama bisa disebut sebagai Kitab Taurat yang orisinal/Asli,merupakan komposisi tunggal dan utuh ,meskipun ia mungkin bisa dibagi menjadi beberapa bagian seperti halnya Al Qur’an
yang kedua yang bisa disebut Taurat yang diterima/Kanon ,merupakan kompilasi gabungan dan ,tambal sulam. Yang mendekati bentuknya sekarang kira-kira pada Abad ke-5 SM atau lebih awal pada abad ke-4 SM,yang naskahnya baru lengkap kira-kira 10 Abad setelah kehidupan Musa,lompilasi Taurat –yang diterima ini memerlukan waktu setidaknya lima abad ,bahkan mungkin lebih.
Taurat yang diterima terdiri atas lima kitab biblical yang semua dikenal sebagai Pentateuch (lima bab pertama dalam perjanjian lama) masing-masing dinamai kitab Kejadian,Keluaran,Imamat,Bilangan dan Ulangan. Kelima Kitab ini bukan hanya merupakan komposisi yang tidak tunggal dan utuh ,melainkan seringkali merupakan kompilasi yang tidak tunggal dan utuh,melainkan seringkali merupakan kompilasi tambal sulam dari catatan-catatan tertulis atau untaian –untaian literature sebelumnya yang dikenal oleh dunia kesarjanaan sebagai J :Jehovis , E:Elohis , P dan D selain itu ,sebagian sumber yang tidak bisa diindentifikasikan danb ditanggalkan (diindefikasikan dengan tanda”?” dalam bab ini) kadang-kadang digunakan untuk mengontruksi Taurat yang diterima ini diikhtisarikan dalam table di bawah ini
KITAB SUMBER-SUMBER YANG DIGUNAKAN
KEJADIAN J,E,P,?, ditanbah catatan-catatan editorial
KELUARAN J,E,P,D,? ditambah catatan-catatan editorial
IMAMAT P,ditambah catatan-catatan editorial
BILANGAN J,E,P ditanbah catatan editorial
ULANGAN P,D,? ditanbah catatan-catatan editorial
Sifat kompilasi tambal sulam Tauratyang diterima/Kanon tidak berakhir dengan informasi yang disuguhkan dalam table diatas,masing-masing untaian litere-L,E,P dan D itu sendiri meruoakan kompilasi tambal sulam dari sumber-sumber sebelumnya ,baik yang tertulis maupun secara lisan,yang tidak bisa dipilah dan diidentifikasikan secara jelas . lebih lanjut ,setidaknya berkenan dengan P dan D ,untaian-untaian literer ini mengalami perubahan selama rentang waktu yang sangat lama sebelum sampai pada bentuk finalnya, dan oleh karenannya menunjukkkan sebuah proses kompilasi berlapis.
Biasanya relative mudah untuk mengindentifikasikan dan mengontraskan empat untaian literer ini atas dasar karakteristik-karakteristik literer mereka yang khas.
J secara konsisten merujukj pada:
Allah sebagai Yahweh
Putra kedua Ishaq sebagai Israel
Gunung Musa sebagai Sinai
Mesopotamia utara sebagai Aram-naharain
Para penduduk Palestina sebagai bangsa Kanaan
Dan kata orang pertama sebagai anokhi
E secara khusus merujuk pada :
Allah sebagai Elohim
Putra kedua Ishaq sebagai Yakub
Gunung Musa sebagai gunung Horeb
Penduduk Palestina sebagai bangsa Amori
P secara khusus merujuk pada
Allah sebagai Elohim
Mesopotamia utara sebagai Paddan-Aram
Gunung Musa sebagai gunung Sinai
Dan kata orang pertama sebagai Ani
D menunjukkan persamaan-persamaan tertentu dengan E. secara khas merujuk pada :Allah sebagai Elohim,dan kepada para penduduk Palestina sebagai bangsa Amori
Empat untaian literer yang kemudian menyusun Taurat-yang diterima berasal dan dikombinasikan selama kurun waktu lebih dari lima abad ,lebih jauh ,empat untaian literer tersebut memiliki asal-muasal geografis yang berbeda:
J merupakan dokumen Yahudi ,sedangkan E dan D pada awalnya muncul kerajaan Israel utara,proses pemunculan dan kombinasi ini diikhtisarkan pada table dibawah ini
KRONOLOGI UNTAIAN TAURAT YANG DITERIMA
WAKTU PERISTIWA
Kira-kira 950SM penyusunan J
Kira-kira 750 SM penyusunan E
Akhir Abad ke-8SM penyusunan J dan E
Abad ke-7 SM penyusunan P
Abad ke-6 hingga ke-5 SM penyusunan Taurat yang diterima
Sifat tambal sulam dari pengombinasian pelbagai untaian literer yang menentukan Taurat –yang diterima telah menghasilkan beberapa inkosisten yang menarik .
salah satu contohh mengenai hal ini berkenaan dengan ketidak cocokan-ketidak cocokan antara kisah penciptaan dalam kitab kejadian 1:1-2: 4a (yang berasal dari untaian P) dan kisah penciptaan Adam dalam kitab Kejadian 2:4b-25(yang berasal dari untaian J) contoh
kedua adalah inkosistensi yang tajam antara kitab Keluaran 20:1-27 versi sepuluh peintah dan kitab Ulangan versi sepuluh perintah Allah(yang berasal dari untaian D).kedua catatan tersebut memberikan pembenaran –penmbenaran yang sangat berbeda untuk menegaskan sabat(sabtu) sebagai hari libur.dalam catatam kitab keluaran ,hal ini dikaitkan dengan kisah penciptaan,sementara dalam kitab ulangan ,hal ini dikaitkan dengan kisah perbudakan bangsa Israel di Mesir.
Contoh ketiga dan yang lebih jelas berkenaan dengan pelbagai inkosistensi ini terdapat dalam kisah Sarah yang dirampas dari Abraham,oleh seorang raja yang jahat
catatan untaian J dalam Al Kitab Kejadian 12:10-20 versus catatan untaian E dalam kitab kejadian 20:1-17) dalam kisah tersebut ,Ibrahim digambarkan sebagai orang yang berpura-pura mengakui Sarah sebagai adiknya,alih-alih istrinya,sementara penyusun Kitab Kejadian berusaha menyelesaikan ketidakcocokan-ketidakcocokan tersebut dengan menempatkan kedua catatan tersebut hingga sedemikian rupa ,sehingga kedua seolah-olah merupakan merupakan kisah yang terpisah,ini hanyalah catatan yang berbeda dan tidak konsisten mengenai kisah yang sama
Mark HJ (1971) the book of genesis,dalan Laymont CM
Robinson TH(1929) Genesis,dalam Eiselent FC,Lewis E,Downey DG
Catatan untaian J menyatakan Fir’aun dari mesirlah yang menculik Sarah,sementara catatan Untaian E bahwa raja Abimelekh (Abimelekh secara harfiah berarti “ayahku seorang raja) Gerarlah yang menculik Sara.persoalan-persoalan tersebut menjadi semakin sulit karena kisah-untaian J dalam kitab kejadian Kejadian 26:6-11 menunjukkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Ishaq dan istrinya Ribka,yang melibatkan Raja Abimelekh dari Gerar,
oleh karena itu untaian E merupakan penggabungan dari kisah yang berbeda Untaian J ,yang satu melibatkan Ibrahim ,Sarah,dan Fir’aun sementara yang lain melibatkan Ishaq ,Ribka,Abimelekh secara tidak masul akal ,penyusun kreasi tambak sulam Kitab Kejadian mempertahankan ketiga kisah ini seolah-olah ketiganya merupakan tiga peristiwa terpisah.
Namun demikian ,contoh yang jauh dramatis mengenai sifat tambal sulam kitab Kejadian bisa dipresentasikan ,yaitu kisah mengenai penjualan Yusuf* dipasar budak Mesir setelah ia dilemparkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya . penyusun kitab Kejadian menggunakan teknik tambal sulam ini sebagai upaya mengitegrasikan dua versi yang berbeda mengenai Yusuf yang dijual menjadi tawanan.
Kisah untaian J menegaskan bahwa ,demi dua puluh keping perak ,saudara-saudara Yusuf menjualnya kepada seorang kafilah ismailiyah,yaitu para keturunan Ibtahim dari Ismail yang kemudian menjual kembali untuk dijadikan tawanan di Mesir.sebaliknya ,kisah untaian E menyatakan bahwa sebuah kafilah orang Median –para keturunan Ibrahim dari putra yang lain Median(dari gundiknya Kentura) . menemikan Yusuf dalam sumur,kemudian menjualnya dipasar budak Mesir.
Penggabungan tambal sulam dari untaian tersebut mengarah kepada inkosistensi yang jelas ,yang ditujukan dalam kutipan dari kitab berikut ,dimana kisah untaian J disuguhkan dalam bentuk cetak miring . kutipan berikut juga menyoroti betapa banyaknya pekerjaan tambal-sulam yang dilakukan selama masa-masa penyusunan kitab kejadian.
Jadi dari penelitian-penelitian para Sarjana Alkitabiah tersebut semakin memperjelas apa yang saya yakini sebelumnya bahwa kisah Abraham dan Abimelekh adalah kisah fiktif / palsu!
Kalau untuk persoalan-persoalan lain yang terjadi didalam alkitab tentang kejanggalan-kejanggalan :/ kontradiksi antara ayat satu dengan ayat lainya tentang :umur ,angka-angka, tentang “sering tertukar satu ayat menyebut sebagai ayah di ayat lain disebut sebagai anak, dan menurut para “permbela kebenaran alkitab” merupakan kesalahan “penyalin” persoalan tersebut memang “ada kemungkinan” benar..
Tetapu bagaimana dengan persoalan :kisah Palsu/ fiktif tersebut?
Apakah dimasukkan kisah tersebut secara tidak sengaja?
Atau karena keteledoran???
Rasanya apologi tersebut tidak bisa berlaku pada kasus ini…. Karena dalam kasus ini tidak hanya satu dua ayat tetapi banyak sekali ayat yang mengisahkan soal tersebut.
Dan rasanya tidak mungkin “pembuat kisah palsu: yang memasukan tidak ada motif-motif tertentu,
karena orang yang melakukan sesuatu tanpa dengan tujuan yang jelas maka orang tersebut sedang :iseng:
mungkin penulis alkitab Iseng??
Kalau tidak ,maka apa motif dibalik itu?
Kita kaji untuk mendapatkan jawaban tersebut
Bersambung
1 komentar:
Emang kisah Ibrahim dalam bible penuh dengan mitos dan rekayasa pengarang injil. Buktinya 1. kalau dihitung tahum kelahiran ibrahim dan waktu kematian Noah menurut bible maka ternyata mereka sama-sama hidup pada zaman yang sama. Bahkan kematian Nuh hanya selisih sekitar 50 tahun dengan ibrahim (coba hitung sendiri). Padahal Ibrahim adalah keturunan ke 10 dari Noah. Mungkinkah? 2. trus di bible itu juga terjadi negosiasi antara tuhan dengan ibrahim supaya tuhan tidak menghancurkan kota sodom, dimana Tuhan berjanji tidak akan menghancurkannya tetapi tuhan mengingkari janjinya dan akhirnya membalikkan kota sodom. Suatu kontradiksi dalam cerita.3. Belum lagi tentang menara Babel yang tingginya menyundul langit. Menara Babel adalah cerita mitos yang sangat tidak layak masuk kitab agama manapun. Mana mungkin menara yang tingginya mencapai langit dapat dibangun oleh manusia yang ketika itu baru pada generasi ke tiga setelah penghancuran total bumi ketika air bah NOAH. Mustahil kan?
Post a Comment