Setelah Bersyahadat Jangan Mengira akan terbebas dari Ujian

Islam mengajarkan kepada Umatnya,dalam situasi apapun .dalam keadaan Suka, duka,terpana dll selalu Mengingat Allah swt,sang Pencipta Langit dan Bumi.
dan dengan mengingat Allah swt.. hati akan menjadi tentram..dan jika sudah merasa mengingat Allah swt hati belum tentram maka harus intropeksi diri ,karena pasti ada yang belum benar dalam mengingatNya.

dan dalam menyambut hari raya ini selayaknya umat Islam membasahi bibirnya dengan mengingat Allah, dengan membaca Takbir,Tahlil,tasbih...

الله اكبر- الله اكبر- الله اكبر لااله الاالله والله اكبرالله اكبر ولله الحمد

الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا, لااله الاالله ولانعبد الاإياه, مخلصين له الد ين, ولو كره الكا فرون, ولو كره المنافقون, ولوكره المشركون, لااله الا الله وحده, صدق وعده, ونصر عبده, وأعزجنده وهزم الاحزاب واحده, لااله الاالله والله اكبر, الله اكبر ولله الحمد

Allah maha besar ..Allah maha besar ..Allah maha besar ..
Tiada Tuhan selain Allah
Allah maha besar
Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Allah maha besar dengan segala kebesaran,
Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,
Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.
Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.
Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.


Selain membasahi bibir kita dengan berdzikir,bertasbih dan bertahmid semoga kita dalam menyambut Hari raya Idul Adha ini semoga juga mengingat akan firman Allah ini :

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِى اِبْرَاهِيْمَ وَالَّذِيْنَ مَعَهُ

Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia (QS Al Mumtahanah [60]:4).

Dari sekian banyak hal yang harus kita teladani dari Nabi Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia serta mengambil hikmah dari pelaksanaan ibadah haji yang sedang berlangsung di tanah suci,
 
Janganlah kita mengira menjadi Muslim dengan mengucapkan kalimat 2 syahadat ataupun menyatakan dirinya beriman maka akan terbebas dari ujian.ujian itu akan selalu ada selama kita hidup di dunia ini.

dan ujian itu tidak selalu hal tentang kekurangan ,hal yang menyusahkan,hal yang menguras energi .

bisa jadi Ujiannya adalah hal berupa kelebihan,hal yang mengenakan dan yang sangat mudah dilakukan.

terhadap kekurangan,menyusahkan dan hal yang menguras energi kita diuji sejauh mana kesabaran kita menyikapi hal tersebut sedangkan tentang kelebihan,yang mengenakan dan yang mudah dilakukan kita diuji sejauh mana kita mensyukurinya.

pada awalnya kita diuji apakah mau melaksanakan perintah atau mengingkarinya..

kalau sudah melaksakan perintah masih diuji lagi,pelaksanaanya didasari pengetahuan yang benar atau tidak.
setelah melaksanakannya dengan dasar pengetahuan yang benar kita diuji pelaksanaanya tersebut didasari niat yang ikhlas atau niat yang tidak ikhlas.....

intinya berani hidup maka harus siap menghadapi Ujian.. , semoga kita semua ingat Firman Allah swt ini :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

[29:2] Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

[29:3] Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
 dan Ujian tersebut diberikan sebagaimana kemampuan yang diuji.

sebagaimana Firman Allah swt ini :

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا
اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

Manusia pilihan Allah swt yang diangkat derajatnya dalam kedudukan yang sangat tinggisebagai Imam ,sebagai teladan Umat manusia ,dialah Ibrahim As. Ujian ujiannya sungguh luar biasa yang harus dihadapinya.

Terlahir dari orang tua yang tidak sekedar penyembah perhala tetapi terlahir dari ayah pembuat patung berhala, bahkan disebut sebagai musuh Allah
tidak hanya berhadapan dengan kaum penyembah berhala tetapi harus berhadapan dengan penguasa penyembah berhala.

di antara ujian yang luar biasa tersebut adalah bagaimana ia dijanjikan mendapatkan anak laki laki di usia lanjut,dan anak tersebut akan menjadi anak alim, tetapi ketika anak tersebut lahir justru diperintahkan untuk ditinggalkan di negeri yang tandus.

dan ketika anak tersebut beranjak besar masih diuji lagi,apakah ia bersedia mengorbankan anak kesayangannya tersebut.

nabi Ibrahim As adalah sosok yang sangat Kritis ketika proses 'pencarian tuhan yang benar' tetapi ketika ia menemukan Tuhan yang benar yang ia kedepankan bukan NALAR KRITISNYA tetapi sikap tunduk dan patuhnya akan perintah Allah swt.

dan Buah ketunduk patuhannya tersebut bisa dipetik tidak hanya untuk dia atau manusia sejamannya tetapi juga untuk Anak cucunya...
dan ia menjadi Tauladan bagi Umat manusia dan Imam orang orang mukmin

Qs 16:120
 
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),
 

0 komentar: