Tabiat Orang yang bersikukuh dalam Kekafirannya digambarkan secara jelas ,mereka diberi peringatan atau tidak diberi peringatan sama saja.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka ditutup . Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
(Qs Al Baqarah 6-7)
ADAPUN orang yang menyeru kepada mereka yang BERSIKUKUH PADA KEKAFIRANNYA juga diperumpamakan secara Jelas:
وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً ۚ صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan perumpamaan (orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja . Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti. (Qs 2:171)
tetapi bukan berarti Menyeru dan mengingatkan adalah PERBUATAN PERCUMA,atau SEKEDAR BUANG BUANG ENERGI!
Karena kalau kita perhatikan secara Seksama Kisah Para NABI ,yang merupakan MANUSIA PILIHAN ALLAH dan MERUPAKAN MANUSIA TELADAN BAGI UMAT MANUSIA,mereka tidak pernah bosan menyeru dan mengingatkan orang orang Kufar tersebut.
dan apa yang dihadapi oleh para penyeru KALANGAN KUFAR saat ini masih belum apa apa dengan Apa yang dihadapi PARA NABI.
sekali lagi Mereka Para Nabi tidak pernah berputus asa dalam menyeru dan mengingatkan Ayat ayat Allah.
Dan dari Kisah Para Nabi, Ada yang Menerima Seruan Para nabi tetapi tidak sedikit dari mereka yang diseru Mendustakan apa yang disampaikan Para nabi
Mereka yang TETAP Bersikukuh pada KEKAFIRANNYA yang menjadikan mereka TULI DAN BUTA,dikarenakan mereka tidak melepaskan KESOMBONGAN DAN RASA PERMUSUHAN dalam HATI MEREKA
Qs Shad 2
بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي عِزَّةٍ وَشِقَاقٍ
Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit.
maka jika mereka membuang jauh jauh KESOMBONGAN DAN PERMUSUHANNYA maka mereka Bisa melihat dan mendengar sebagaimana mestinya.
dengan Melihat sebagaimana Mestinya bisa menumbuhkan keimanan.
jadi jika sudah menyeru ,mengingatkan dan Menjelaskan secara maksimal tetapi MEREKA TETAP MENDUSTAKAN,maka Allah sudah memberi petunjuk bagaimana sikap seharusnya mengatasi persoalan tersebut.
yaitu Petunjuk Allah ini :
Qs Yunus 41-44
وَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل لِّي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ ۖ أَنتُم بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِّمَّا تَعْمَلُونَ
Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan".
42
وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُونَ إِلَيْكَ ۚ أَفَأَنتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ وَلَوْ كَانُوا لَا يَعْقِلُونَ
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu . Apakah kamu dapat menjadikan orang-orang tuli itu mendengar walaupun mereka tidak mengerti.
43
وَمِنْهُم مَّن يَنظُرُ إِلَيْكَ ۚ أَفَأَنتَ تَهْدِي الْعُمْيَ وَلَوْ كَانُوا لَا يُبْصِرُونَ
Dan di antara mereka ada orang yang melihat kepadamu , apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta, walaupun mereka tidak dapat memperhatikan.
44
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَـٰكِنَّ النَّاسَ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.
JADI SEKALI LAGI penting diingat BAGI PARA PENYERU
Tugas Kita hanyalah menyampaikan dan Mengingatkan,masalah mereka berkenan dengan apa yang kita sampaikan itu diluar kewenangan dan tugas kita
semoga kita semua :
Qs Al Ghasiyah 22-26
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنتَ مُذَكِّرٌ
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
لَّسْتَ عَلَيْهِم بِمُصَيْطِرٍ
Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,
إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ
tetapi orang yang berpaling dan kafir,
فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الْأَكْبَرَ
maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.
إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ
Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,
ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم
kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.
Hal Mendasar bagi Para Penyeru adalah meluruskan Niat terhadap segala yang dilakukan. dan setelah Meluruskan Niat,maka langkah selanjutnya karema berharap Ridho Allah hal mendasar adalah memilih Jalan adalah jalan yang digunakan adalah jalan yang benar,yaitu Jalan yang Lurus. ,yaitu Jalan jalan Orang Orang yang diberi nikmat Oleh Allah, BUKAN MEMILIH JALAN YANG DIMURKAI BUKAN PULA JALAN yang SESAT.TAK ADA SATUPUN PERBUATAN YANG BERHARAP RIDHO ALLAH dan berusaha Memilih jalan yang benar adalah ADALAH PERBUATAN PERCUMA atau dianggap sebagai Buang buang Energidan sekali lagi masalah Hasil,kita serahkan semua kepada Allahjustru yang BERBAHAYA dan bisa Mengakibatkan PERBUATAN KITA SIA SIA,jika menjadikan TOLAK UKUR Perbuatan tersebut perbuatan percuma atau tidaknya dengan TOLAK UKUR "HASIL" yang bisa dilihat secara KASAT MATA,sebagai Acuan utama.
0 komentar:
Post a Comment