Id Amor Tanggapi Tulisan Mantan Pendeta Dr Ioanes Rahmat

Kata orang beragama, agama diturunkan Allah ke dalam dunia tak lain untuk membuat manusia mengalami kebebasan; tapi, kataku, burung-burung camar yang berterbangan di atas laut, kendatipun jelas-jelas tidak beragama, hidup jauh lebih bebas dibandingkan manusia yang beragama.
― ioanes rakhmat

  • Id Amor pak Ioanes Rakhmat Full menyatakan :

    Kata orang beragama, agama diturunkan Allah ke dalam dunia tak lain untuk membuat manusia mengalami kebebasan

    respon Amor :

    1.Tolong diperjelas "Kata orang Beragama" dengan memberikan referensi atau bukti spesifik bahwa menurut orang yang beragama Tujuan Agama diturunkan Allah ke dunia adalah untuk membuat manusia mengalami kebebasan. termasuk keyakinan agama tertentu atau semua Agama mengajarkan seperti itu.

    2.Kalau sekedar 'kebebasan' yang dijadikan tolak ukur hingga memperbandingkan dengan burung, sekalian saja memperbandingkan yang sama sama manusia.orang sakit jiwa sangat mengalami kebebasan..


    • Id Amor tidak menutup kemungkinan kata "Kata orang beragama" adalah "pandangan pribadi pak IO sendiri" saat masih beragama.

      karena apa yang diyakini tersebut tidak sesuai,yaitu "kebebasan tidak didapat saat beragama, maka ia memilih mencampakan agama dan menganggap orang yang beragama sama dengan apa yang dipikirkannya.

      Kalau sekedar "INGIN BEBAS" tidak perlu menjadikan "burung" sebagai pembanding.

      ada manusia yang banyak memiliki kebebasan, bahkan jika ia melakukan tindakan kriminal ia bisa lepas dari jeratan hukum pidana, itulah mereka yang terbukti memiliki gangguan jiwa.

      26 September pukul 15:27 · Suka · 2

      Id Amor dan apa yang disampaikan pak Ioanes Rakhmat Full dalam status di atas sesungguhnya bertentangan dengan pernyataannya ia sendiri ini.

      ===
      ada saja manusia yang ingin terus dikuasai dan ditelan oleh agama, dan manusia semacam ini sangat konservatif bahkan fundamentalis. Kalangan konservatif dan fundamentalis ini ingin dikuasai dan diatur oleh agamanya selamanya, apapun juga taruhannya: termasuk berperang di jalan Allah atau malah mempertuhan agama. Kalangan inilah yang terus diperbudak agama, dan memusuhi kalangan liberal yang mau mengubah agama.
      .===

      26 September pukul 15:14 · Suka · 1

      • Ioanes Rakhmat Full Friends, kebebasan macam apa yg konon dijanjikan agama? Banyak: kebebasan dari zaman kegelapan, kebebasan dari ketakutan, kebebasan dari hukuman dosa, kebebasan dari hawa nafsu ragawi, kebebasan dari kemiskinan, kebebasan dari egoisme, kebebasan dari ancaman siksa neraka, kebebasan dari permusuhan, kebebasan dari kebodohan, kebebasan dari penderitaan, kebebasan dari kekangan para penguasa, kebebasan dari perbudakan, dan seterusnya.

        Nyatanya apa? Umumnya agama memberi kita tambahan penjara dan kurungan: penjara akidah/dogma, penjara kesombongan, penjara persaingan, penjara klaim kebenaran tunggal, penjara egoisme berebut masuk surga, penjara konservatisme, penjara fundamentalisme, penjara kekerasan atas nama Allah, penjara idolatri, penjara paranoia, penjara permusuhan dan persaingan, penjara kebodohan, penjara materialisme, dan seterusnya.

        Berbahagialah mereka yang bisa menjadi burung-burung camar di atas lautan!
        26 September pukul 17:39 · Suka · 1


        Id Amor dari penjelasan pak Ioanes Rakhmat Full diatas semakin menguatkan dugaan saya, kalau kalimat :"Kata orang beragama, agama diturunkan Allah ke dalam dunia tak lain untuk membuat manusia mengalami kebebasan"

        pemahaman Pak Io sendiri saat masih sebagai orang beragama.

        kemudian penjelasan selanjuitnya yang merupakan "Gugatan" terhadap apa yang ditawarkan "Kebebasan Agama" juga merupakan pemahaman Subyektif pak Io sendiri.

        Gugatan Pak Io di atas tidak jauh beda dengan Gugatan saya pada saat masih ABG (umur 16-18), yang berbeda Pak IO menggugat dengan pemahaman tentang Tujuan AGama untuk "kebebasan", sedangkan saya pernah menggugat Bahwa tujuan manusia hidup dan melakukan segala aktifitasnya Tujuannya adalah untuk mendapatkan "KESENANGAN" Atau "KEBAHAGIAN"


        Id Amor dan menurut saya kalau "TUJUAN" hanya sekedar mendapat "KEBEBASAN", Orang Gila lebih memiliki kebebasan dibandingkan orang waras.

        dan dari uraian pak IO menutup dengan ungkapan "BERBAHAGIALAH" , menurut saya Kebahagian lebih mendasar dibandingkan dengan "KEBEBASAN"

        Apa gunanya "MEMILIKI KEBEBASAN kalau kenyataannya HANYA MENYENGSARAKAN DIRI SENDIRI?

        Siapapun dia, baik orang yang beragama ataupun orang yang menolak Agama ,Kebahagian adalah yang paling dicari.

        Lebih baik Kebebasannya sedikit terkurangi tetapi MERAIH KEBAHAGIAN, dan Lebih memprioritaskan KEBAHAGIAN JANGKA PANJANG atau KEBAHAGIAN ABADI dibandingkan KEBAHAGIAAN JANGKA PENDEK atau sekedar kesenangan sesaat.

        Perbedaan mendasar orang yang beragama dan orang yang menolak Agama, adalah TENTANG KEYAKINAN ADANYA KEHIDUPAN SESUDAH MATI.

        Id Amor kemudian Gugatan pak Ioanes Rakhmat Full lebih menunjukan KEGAGALANNYA DALAM MEMAHAMI AGAMA hingga menyimpulkan semacam ini :

        =="Nyatanya apa? Umumnya agama memberi kita tambahan penjara dan kurungan: penjara akidah/dogma, penjara kesombongan, penjara persaingan, penjara klaim kebenaran tunggal, penjara egoisme berebut masuk surga, penjara konservatisme, penjara fundamentalisme, penjara kekerasan atas nama Allah, penjara idolatri, penjara paranoia, penjara permusuhan dan persaingan, penjara kebodohan, penjara materialisme, dan seterusnya.==

        dan tidak menutup kemungkinan kesimpulan tersebut didasari oleh apa yang diketahuinya tentang Agama yang ia pernah anut sebelumnya dan melihat "Apa yang dilakukan UMAT BERAGAMA" dengan ia simpulkan sebagai "perwujudan Agama"

        dan Menurut saya kegagalan yang mendasar adalah Tidak bisa membedakan antara AGAMA dengan Apa yang DIPRAKTEKAN ORANG YANG MENGAKU BERAGAMA.
        Id Amor kembali pada Status pak Ioanes Rakhmat Full,yaitu Kalimat ini :

        "agama diturunkan Allah ke dalam dunia tak lain untuk membuat manusia mengalami kebebasan;"

        Agar lebih spesifik Pembahasannya, pak IO perlu menyampaikan secara tegas : AGAMA APA YANG DITURUNKAN ALLAH?

        Saya sering membaca atau berdiskusi langsung dengan orang orang yang memiliki Agama yang sama dengan yang pernah dianut Pak IO dahulu, banyak diantara mereka menyatakan tegas kalau TUHAN MEREKA TIDAK PERNAH MENURUNKAN AGAMA.

        jadi,saya persilahkan pak IO menjawab lugas pertanyaan saya di atas, TENTANG AGAMA YANG DITURUNKAN ALLAH?

        tidak perlu sungkan sungkan, nanti bisa kita bahas dari hati ke hati ,sebagai sesama manusia yang memiliki Akal dan hatinurani :)

        Ioanes Rakhmat Full Friends, kebebasan macam apa yg konon dijanjikan agama? Banyak: kebebasan dari zaman kegelapan, kebebasan dari ketakutan, kebebasan dari hukuman dosa, kebebasan dari hawa nafsu ragawi, kebebasan dari kemiskinan, kebebasan dari egoisme, kebebasan dari ancaman siksa neraka, kebebasan dari permusuhan, kebebasan dari kebodohan, kebebasan dari penderitaan, kebebasan dari kekangan para penguasa, kebebasan dari perbudakan, dan seterusnya.

        Nyatanya apa? Umumnya agama memberi kita tambahan penjara dan kurungan: penjara akidah/dogma, penjara kesombongan, penjara persaingan, penjara klaim kebenaran tunggal, penjara egoisme berebut masuk surga, penjara konservatisme, penjara fundamentalisme, penjara kekerasan atas nama Allah, penjara idolatri, penjara paranoia, penjara permusuhan dan persaingan, penjara kebodohan, penjara materialisme, dan seterusnya.

        Berbahagialah mereka yang bisa menjadi burung-burung camar di atas lautan!
        Id Amor pak Ioanes Rakhmat Full hanya sekedar mengulang postingan yang sudah ditanggapi?

        disebabkan kelupaan atau sebuah kesengajaan pak?
        Id Amor pak Ioanes Rakhmat Full Sebagai seorang Intelektual yang sangat kritis,bahkan gigig menggugat soal "AGAMA" , maka saya berharap Anda juga memiliki kesiapan 'mempertanggung jawabkan" ketika apa yang anda sampaikan dipertanyakan dan dikritisi.

        dan saya masih berharap pembahasan kita ini adalah dari hati ke hati ,sebagai sesama manusia yang memiliki Akal dan hatinurani.
        Id Amor Dan subtansi pesan yang ingin disampaikan kepada publik tentang "kebebasan" , itu kebebasan Manusia yang barhati-nurani atau kebebasan Ala Hewani hingga menjadi salah satu hewan SEBAGAI PEMBANDING yang menikmati Kebebasan?

        Kalau pesannya yang didambakan adalah "KEBEBASAN HEWANI" Bukan KEBEBASAN MANUSIA YANG BERHATI NURANI, sebagaimana saran saya sebelumnya "menjadi orang Sakit Jiwa" bisa lebih bebas dibandingkan kebebasan orang waras!

        Orang yang memiliki kewarasan jiwanya, walaupun ia mencampakan Agama, tetap saja ia tidak akan menikmati "KEBEBASAN SECARA MUTLAK"

        Contoh :Orang yang waras jiwanya ,beragama atau tidak ketika ia hidup bermasyarakat dengan manusia manusia lainnya,maka ia juga harus bermasyarakat sesuai aturan masyarakat (baik tertulis maupun tidak tertulis ) di tempat ia tinggal.
        bisa jadi aturan aturan tersebut "memenjarakan" sebagian keinginannya .mengurangi "kebebasannya".

        sedangkan bagi orang Tidak waras ,segala aturan yang ada dimasyarakat tidak berarti baginya.Kalaupun ia melakukan hal hal yang "MELANGGAR ATURAN YANG ADA" ,saya yakin banyak orang yang memakluminya..

        dan mungkin ada yang nyletuk ... Harap Maklum.. dia orang Gilaaa.

        Apakah "KEBEBASAN SEMACAM ITU" yang diharapkan pak Ioanes Rakhmat Full?


    0 komentar: